Sentimen
Positif (98%)
11 Mei 2023 : 18.15
Tokoh Terkait

Ngeri, Separuh Bumi Masuki Zona Iklim Berbeda di 2100

11 Mei 2023 : 18.15 Views 3

Detik.com Detik.com Jenis Media: Tekno

Ngeri, Separuh Bumi Masuki Zona Iklim Berbeda di 2100
Jakarta -

Gelombang panas yang ekstrem, kekeringan, banjir, dan badai menjadi lebih umum dan sering terjadi. Bumi tertatih-tatih pada beberapa titik kritis yang telah dilewati.

Sebuah studi yang mensimulasikan masa depan Bumi hingga tahun 2100 menunjukkan bahwa betapa perubahan mendasar pada suhu dan curah hujan dapat mengubah iklim di tingkat lokal sedemikian rupa sehingga kita mungkin harus menggambar ulang peta iklim yang pertama kali disusun pada tahun 1880-an.

"Pada akhir abad ini, 38%-40% luas daratan global diproyeksikan berada di zona iklim yang berbeda dibandingkan saat ini," tulis tim peneliti yang dipimpin oleh penulis senior Paul Dirmeyer, seorang ilmuwan iklim di George Mason University, Virginia, Amerika Serikat, dikutip dari Science Alert.

-

-

Bergantung pada model iklim mana yang digunakan para peneliti untuk menghasilkan proyeksi perubahan global di masa depan, perkiraan tersebut dapat meningkat lebih jauh, sehingga hampir 50% luas daratan Bumi dapat terdorong ke zona iklim yang tidak dikenal.

Pergeseran ini menjadi lebih jelas dengan model iklim generasi terbaru, yang lebih sensitif terhadap perubahan iklim dan memprediksi laju pemanasan global yang lebih curam.

Untuk memetakan perubahan yang diproyeksikan, Dirmeyer kembali ke peta Köppen-Geiger, sebuah sistem yang digunakan untuk mengklasifikasikan dunia menjadi lima zona iklim berdasarkan suhu, curah hujan, dan musim.

Dikembangkan oleh ahli iklim Jerman-Rusia bernama Wladimir Köppen pada tahun 1884, peta klasifikasi iklim Köppen-Geiger telah diperbarui berkali-kali sejak saat itu, dan banyak digunakan untuk memodelkan distribusi dan pertumbuhan spesies.

Pergeseran zona iklim yang diproyeksikan Dirmeyer dan rekannya hanyalah spektrum kemungkinan, karena mensimulasikan fisika dari beberapa variabel iklim seperti curah hujan lebih sulit dilakukan daripada yang lainnya, seperti suhu. Spektrum ini juga hanya mencakup daratan, sehingga lautan Bumi dan Antartika sulit terpetakan karena kesenjangan data.

"Namun, yang jelas, jika kita tidak segera bertindak untuk mengurangi emisi, tingkat pemanasan global akan terus meningkat seiring berlalunya dekade, menunjukkan bahwa spesies yang rentan dan praktik pertanian mungkin memiliki lebih sedikit waktu untuk beradaptasi dengan perubahan zona iklim dari yang diproyeksikan sebelumnya," para peneliti memperingatkan.

Berdasarkan analisis mereka, diperkirakan iklim tropis akan meluas dari 23% menjadi 25% massa daratan Bumi di tahun 2100. Demikian pula, lebih banyak permukaan tanah Bumi diperkirakan akan menjadi gersang, hingga kira-kira 34% (meningkat dari 31% saat ini).

Studi lain menunjukkan, jenis perubahan ini dapat mengguncang sistem produksi pangan dan mendorong penyakit yang dibawa nyamuk ke daerah baru.

Pergeseran terbesar menuju iklim baru diperkirakan terjadi di zona iklim dingin Eropa dan Amerika Utara, demikian temuan studi tersebut. Hingga 89% Eropa dan hampir 66% Amerika Utara dapat meluncur ke zona iklim yang berbeda pada tahun 2100.

Masyarakat yang tinggal di wilayah lain seperti Afrika masih akan merasakan panasnya perubahan iklim, hanya dalam batas zona iklim mereka saat ini, dan berupa kejadian cuaca ekstrem.

Sejauh ini, perubahan paling dramatis akan terjadi di zona kutub, yang mencakup hampir 8% luas daratan planet kita antara tahun 1901 dan 1930, dan telah menyusut menjadi 6,5% dengan suhu di bawah 1,2°C suhu global, pemanasan yang dialami Bumi selama ini. Ini adalah salah satu temuan studi paling mengejutkan, yang menggambarkan seberapa banyak planet kita telah berubah.

"Sejak awal abad ke-20, Bumi telah mengalami 14,77% luas daratannya mengubah klasifikasi iklimnya, dengan perubahan paling luas yang diamati di Amerika Utara, Eropa, dan Oseania," tulis Dirmeyer dan rekannya.

Hasil ini didasarkan pada perkiraan sebelumnya , yang dihasilkan pada tahun 2015 menggunakan model iklim yang tersedia saat itu, yang menemukan bahwa pada tahun 2010 sekitar 5,7% dari total luas daratan Bumi telah bergeser ke jenis iklim yang lebih hangat dan lebih kering dibandingkan tahun 1950.

Simak Video " Aktivis Perubahan Iklim Blokir Rute Utama di Bawah Pegunungan Alpen"
[-]
(rns/fyk)

Sentimen: positif (98.8%)