Sentimen
Negatif (93%)
11 Mei 2023 : 18.01
Tokoh Terkait

Emiten Energi Jadi Pilihan di Tengah Wacana Kenaikan Harga BBM

12 Mei 2023 : 01.01 Views 2

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Emiten Energi Jadi Pilihan di Tengah Wacana Kenaikan Harga BBM
Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 14,12 poin atau 0,20 persen ke level 7.172 pada perdagangan akhir pekan lalu. Investor asing mencatat jual bersih atau net sell di seluruh pasar sebesar Rp949,58 miliar.

Dalam sepekan terakhir, indeks saham tercatat tumbuh dua kali, dan melemah dua kali. Sisanya bertepatan dengan libur hari raya kemerdekaan 17 Agustus. Secara total performa indeks saham menguat 0,17 persen.

Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono menyebut kapitalisasi pasar bursa meningkat 0,07 persen, yakni dari Rp9,33 triliun pada pekan sebelumnya menjadi sebesar Rp9,34 triliun.

-

-

Sebaliknya, rata-rata frekuensi harian bursa turun 4,15 persen dari 1.305 juta transaksi menjadi 1.251 juta transaksi. Rata-rata volume transaksi harian bursa juga turun 4,20 persen dari 25.737 miliar saham menjadi 24.655 miliar saham.

"Perubahan sebesar 9,48 persen terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa menjadi sebesar Rp12,586 triliun dari Rp13,905 triliun pada penutupan pekan lalu," ujarnya seperti dikutip dari situs IDX, Jumat (19/8).

CEO Akela Trading System Hary Suwanda memprediksi IHSG pada pekan ini akan melemah terbatas di rentang support 7.113 dan resistance 7.290.

IHSG diperkirakan dipengaruhi oleh kondisi bursa global yang diwarnai kekhawatiran akan inflasi AS yang kembali meningkat.

Investor juga khawatir karena pejabat bank sentral AS The Fed, seperti James Bullard dan Esther George berkomentar mengenai kenaikan suku bunga acuan.

"Bursa global akan diwarnai kekhawatiran masih tingginya inflasi AS, di mana sentimen ini juga akan berpengaruh terhadap IHSG," kata Hary kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (20/8).

Kendati demikian, Hary memprediksi kekhawatiran akan inflasi AS hanya akan terjadi beberapa saat. Ia memprediksi inflasi akan turun dan membuat saham bangkit atau bullish dalam jangka panjang.

Selain itu, masih ada sentimen dari dalam negeri yang menopang pergerakan indeks, yakni data perekonomian Indonesia yang kondusif serta Bank Indonesia (BI) yang belum berencana menaikkan suku bunga.

"Kalau BI belum berencana menaikkan suku bunga berarti positif untuk saham," terang Hary.

[-]

Pilih Saham Energi BACA HALAMAN BERIKUTNYA

Sentimen: negatif (93.4%)