Viral Penipuan Loker Like and Subscribe YouTube, Ini Tips Menghindarinya
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Penipuan dengan modus lowongan pekerjaan (loker) melalui WhatsApp maupun Telegram tengah marak terjadi. Lantas, apa yang harus dilakukan masyarakat agar tidak menjadi korban penipuan?
CEO Digital Forensic Indonesia, Ruby Alamsyah mengungkapkan ada beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat agar tidak menjadi korban penipuan. Pertama, jangan terlalu cepat tergiur dengan penawaran dengan iming-iming untung cepat.
"Sebenarnya simple, balik lagi ke diri kita masing-masing, jangan terlalu cepat tergiur penawaran apapun, apalagi dengan untung cepat, untung besar dari orang yang tidak kita kenal ataupun dari entitas yang tidak ada legalitasnya," ujarnya kepada detikcom, Rabu (10/5/2023).
Kedua, cek lowongan kerja yang ditawarkan, apakah perusahaan yang menawarkan legal atau tidak. Sebaiknya, jangan langsung percaya ketika diajak untuk bergabung ke sebuah grup atau channel terkait pekerjaan yang ditawarkan.
"Jangan percaya informasi dengan gampang. Misalnya kita masuk-masuk ke channel atau grup messaging tertentu, habis itu kita lihat trafficnya, ada yang dapet komisi, ada bukti transfer, dan lain-lain, jangan percaya. Itu pasti bisa terjadi antar mereka (pelaku penipuan) yang melakukan itu, sehingga kita yang korban merasa percaya," paparnya.
Ketiga, tingkatkan literasi soal modus-modus penipuan yang marak terjadi. Dengan banyak membaca, tentunya masyarakat akan mendapat banyak informasi terkait modus-modus penipuan yang ada.
"Dengan membaca artikel ini mestinya masyarakat jadi tahu bahwa informasi penawaran terlalu menarik ataupun channel-channel atau grup di messanging chat itu banyak yang nggak jelas, ya kita jangan suka ikut-ikutan cepat terpengaruh, cepat terpercaya, cepat terbujuk untuk melakukan hal-hal itu," paparnya.
"Kita harus pakai akal sehat kita, kita harus pertimbangkan secara detail apakah penawaran itu skema itu memang benar-benar legal dan masuk akal," lanjutnya.
Simak Video "Detik-detik Penangkapan Pelaku Penipuan Barcode QRIS"
[-]
Sentimen: positif (47.1%)