Baru Ada 163 Permohonan Konversi Motor Listrik, Minim Peminat?
Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi
Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat telah ada 163 permohonan yang ingin melakukan konversi motor listrik melalui platform digital.
"Sekarang kan baru 1 bengkel yang ditunjuk, itu sudah 163 yang daftar ya," kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Dadan Kusdiana, saat ditemui di Ayana Midplaza, Jakarta, Rabu (10/5/2023).
Jumlah permohonan tersebut memang masih jauh dari target sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2023. Dimana target penerima bantuan pemerintah pada 2023 sebanyak 50.000 unit untuk motor listrik konversi.
Sedangkan, untuk tahun depan ditargetkn sebanyak 150.000 unit. Adapun besaran bantuan yang diberikan sebesar Rp7.000.000 per unit motor konversi.
"(Masih jauh dari target) tapi 163 orang juga dari satu bengkel. Mereka sudah membuktikan bahwa program ini berjalan dari satu bengkel pun," ujarnya.
Sementara itu, untuk bengkel konversi sepeda motor listrik ini, sudah ada 22 bengkel yang bersertifikasi Kementerian perhubungan.
Namun, baru ada 8 bengkel motor konversi yang sudah dipastikan bisa ikut program konversi sepeda motor konvensional menjadi motor listrik.
"Nanti akan ada bengkel-bengke yang punya akses di daerah. Itu bengkelnya baru yang di Cipulir, itu saja sudah 163 (pemohon). Hari ini insyallah akan ditunjuk, hari ini akan ada 7 jadi akan ada 8. Nanti bakal ada yang di Bali," ujarnya.
Dadan menyampaikan, delapan bengkel tersebut dianggap telah siap dan mampu mendukung program konversi motor listrik dengan target sekitar 35.000 motor. "Kita sudah tanya kapasitasnya berapa, sudah, terus kita jumlah karena kita target 50 ribu. Nah, yang 8 ini sudah 35 ribu kapasitasnya. Mudah-mudahan makin luas," pungkasnya.
Sentimen: positif (99.4%)