WhatsApp Diserang Elon Musk, Komentar Pedas Soal Facebook
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilik Twitter dan orang nomor dua terkaya di dunia, Elon Musk, kembali membuat heboh. Kali ini, ia melontarkan kritik keras ke WhatsApp dan menilai aplikasi chat tersebut tidak bisa dipercaya.
Tudingan Musk ke WhatsApp dilontarkan lewat Twitter sebagai balasan dari tweet tentang aktivitas aplikasi WhatsApp mengakses mikrofon HP. Salah seorang insinyur Twitter bernama Foad Dabiri menyebarkan informasi soal aksi WhatsApp yang mengakses mikrofon HP-nya bahkan saat tidak digunakan.
"WhatsApp menggunakan mikrofon di belakang, bahkan saat saya tidur dan sejak saya bangun pada pukul 6 pagi. Apa yang terjadi," kata Dabiri.
Musk kemudian membalas tweet tersebut dengan, "WhatsApp tidak bisa dipercaya."
Tak hanya itu. Musk kemudian mengungkit soal pendiri WhatsApp yang kini sudah hengkang dari perusahaan milik Meta tersebut. Bahkan, menurutnya, pendiri WhatsApp ikut berinvestasi dalam pengembangan aplikasi chat saingan WhatsApp, yaitu Signal.
"Pendiri WhatsApp telah meninggalkan Meta/Facebook dengan marah, memulai kampanye #deletefacebook dan berinvestasi di Signal. Apa yang mereka pelajari soal Facebook dan perubahan di WhatsApp jelas-jelas membuat mereka sangat gelisah," kata Musk.
Tudingan Musk telah dijawab oleh WhatsApp. Lewat akun Twitternya, WhatsApp menyatakan telah menghubungi Dabiri untuk mencari fakta tentang akses WhatsApp di HP merek Pixel miliknya.
"Kami yakin ini adalah bug di Android yang salah mengartikan informasi di Privacy Dashboard mereka dan telah meminta Google untuk menyelidiki," tulis akun WhatsApp di Twitter.
WhatsApp didirikan oleh Brian Acton dan Jan Koum pada 2009, sebelum akhirnya diakuisisi oleh Mark Zuckerberg melalui Facebook.
Acton dan Koum yang merupakan mantan karyawan raksasa internet Yahoo! melihat kemunculan iPhone akan mengubah kehidupan manusia. Mereka lantas terinsiprasi untuk membuat aplikasi yang memudahkan pengguna smartphone bertukar status.
Untuk mewujudkan ide itu, Koum merekrut salah satu pengembang layanan iPhone, Igor Solomennikov. Bersama-sama mereka mengembangkan prototipe WhatsApp.
Kritik soal privasi di WhatsApp juga berulang kali dilontarkan oleh pendiri Telegram, Pavel Durov.
"Para hacker bisa memiliki akses penuh! Ke semua yang ada di ponsel pengguna WhatsApp," kata Durov dikutip dari kanal Telegramnya.
Belakangan WhatsApp dan Telegram kembali terlibat dalam perang dingin. Baru-baru ini bos WhatsApp, Will Cathcart mengingatkan pengguna Telegram karena aplikasi tersebut tidak aman.
Peringatan itu dia sampaikan merujuk pada artikel Wired berjudul 'The Kremlin Has Entered the Chat'. Dalam salah satu utasnya, Cathcart menjelaskan Telegram tak aman karena tidak didukung fitur keamanan end-to-end encryption secara default.
[-]
-
Kekayaan Elon Masuk Hangus USD 200 Miliar, Ke Mana Tuh?(dem)
Sentimen: negatif (88.8%)