Sentimen
Positif (80%)
10 Mei 2023 : 07.30
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan

Kasus: Kemacetan

Menteri-menteri Jokowi Kompak Balas Kritikan Pedas Anies

10 Mei 2023 : 14.30 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

Menteri-menteri Jokowi Kompak Balas Kritikan Pedas Anies
Jakarta -

Calon presiden (capres) Anies Baswedan baru-baru ini melontarkan kritikan terhadap pemerintah soal subsidi kendaraan listrik. Menurutnya, subsidi mobil listrik ini bukan solusi yang tepat untuk menangani polusi udara, justru menambah kemacetan.

Dikutip dari detikNews, Anies Baswedan menilai, pemberian subsidi mobil listrik bukanlah solusi untuk mengatasi permasalahan polusi udara.

"Soal polusi udara, solusinya bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik. Pemilik-pemilik mobil listrik adalah mereka yang tidak membutuhkan subsidi," ungkap Anies dalam acara deklarasi Amanat Indonesia (ANIES) di Tennis Indoor Senayan, Minggu (7/5) lalu.

-

-

"Kita menghadapi tantangan lingkungan hidup. Pemerintah harus memastikan sumber daya yang diberikan pemerintah untuk rakyatnya adalah sumber daya yang tepat," sambungnya.

Lebih lanjut, menurutnya kendaraan listrik tidaklah mengganti mobil yang sudah dimiliki orang-orang. Semakin banyak orang memiliki mobil justru akan semakin membuat jalanan macet.

"Pengalaman kami di Jakarta, kendaraan pribadi berbasis listrik, dia tidak akan menggantikan mobil yang ada di garasinya. Dia justru akan menambah jumlah mobil di jalanan, menambah kemacetan di jalanan," papar Anies.

Mengenai kritikannya itu, sejumlah menteri-menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapannya. Berikut ini tanggapannya:

1. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, subsidi mobil listrik atau electric vehicle (EV) ini jangan hanya dilihat dari satu sisi saja.

"Ya kita EV ini kan pada dasarnya untuk mengurangi emisi, sebagai komunitas global kita punya komitmen zero emisi pada 2060. Nah ini bagian yang tidak terlepaskan dari upaya kita untuk itu," tuturnya kepada wartawan di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Selasa (9/5/2023).

Lebih lanjut, ia mengatakan dengan adanya industri mobil listrik dapat membuka banyak lapangan pekerjaan baru. Ditambah lagi dapat memanfaatkan hilirisasi nikel yang saat ini tengah dilakukan oleh pemerintah.

"Dan juga kita tidak boleh lupa bahwa pengembangan industri EV di Indonesia juga akan menciptakan tenaga kerja yang cukup tinggi di Indonesia dan bisa memanfaatkan program hilirisasi yaitu nikel yang sekarang sedang digalakkan oleh pemerintah," paparnya.

2. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi kritikan soal subsidi mobil listrik. Luhut meminta pihak yang mengkritik agar datang langsung menghadap dirinya.

"Siapa yang berkomentar suruh dia datangi saya langsung, biar saya jelasin bahwa tidak benar omongannya," katanya saat ditemui di The Westin Jakarta, Selasa (9/5/2023).

Tetapi Luhut mengaku tidak tahu siapa pihak yang melontarkan kritik. Ia pun mengingatkan semua pihak agar tidak melawan arus.

"Jadi jangan kita melawan arus dunia juga. Siapa yang berkomentar saya tidak tahu mengenai itu," ujarnya.

Luhut menjelaskan, pemberian subsidi mobil listrik sudah dilakukan melalui studi yang komprehensif. Saat ini hampir semua dunia melakukan hal yang sama.

"Sebenarnya gini ya, mengenai mobil listrik ini, sudah ada studi yang komprehensif. Jadi saya kira seluruh dunia, bukan hanya saya," tegasnya.

3. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

Terkait kritik yang diberikan Anies Baswedan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai, saat ini hampir semua negara memberikan subsidi mobil listrik.

"(Subsidi) mobil listrik hampir semua negara memberikan," katanya saat ditemui di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Jakarta Selatan, Senin (8/5/2023) kemarin.

"Seluruh dunia melakukan hal yang sama," tegasnya.

(das/das)

Sentimen: positif (80%)