Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo dinilai dapat membuka pintu kerja sama antara Indonesia dengan negara-negara lain, salah satunya kendaraan listrik. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menuturkan, negara-negara ASEAN membuka pintu untuk kendaraan listrik.

"Tentu itu merupakan potensi dari Indonesia untuk bisa mengirim kendaraan-kendaraan EV masuk ke pasar di ASEAN yang memang mereka belum memproduksi kendaraan EV baik roda empat maupun roda dua," tuturnya di Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Selasa (9/5/2023).

Hal ini tentunya dapat membuka peluang Indonesia untuk bekerjasama terkait kendaraan listrik dengan negara-negara ASEAN, salah satunya Myanmar. Meski demikian, ia enggan menyebut kapan akan mulai menjajaki kerja sama dengan Myanmar.

-

-

"Saya dengar bahwa Myanmar sudah juga memulai membuka produk-produk EV masuk ke negaranya dan kita mengetahui bahwa belum ada industri EV yang ada di Myanmar atau negara-negara lain selain Myanmar," paparnya.

Ia melanjutkan, hingga saat ini Indonesia sudah memproduksi motor dan mobil listrik. Maka dari itu, ia berharap dapat mengekspor mobil beserta baterainya ke negara-negara ASEAN.

"Ini potensi. Banyak negara-negara lain yang juga sudah mulai membuka pintu bagi produk-produk kendaraan berbasis listrik," ujarnya.

Di sisi lain, Agus menyebutkan bahwa produksi kendaraan listrik di Indonesia meningkat sejak pemerintah memberikan insentif dan subsidi.

"Ada catatannya naik. Kalau naiknya roda empat sejak April sampai hari ini itu ada sekitar 44%," ungkapnya.