Sentimen
Positif (97%)
9 Mei 2023 : 14.30
Informasi Tambahan

Kasus: pengangguran

Tokoh Terkait

Pameran Furnitur Internasional Digelar September 2023, Jadi Momentum Kebangkitan Industri Nasional

9 Mei 2023 : 21.30 Views 3

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi

Pameran Furnitur Internasional Digelar September 2023, Jadi Momentum Kebangkitan Industri Nasional

Liputan6.com, Jakarta - Pameran furnitur internasional atau Indonesia Meubel and Design Expo (IFFINA) kembali digelar pada 14-17 September 2023 mendatang. Pameran furnitur ini digadang-gadang jadi satu langkah bangkitnya industri furnitur dalam negeri.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menerangkan IFFINA bisa berkontribusi cukup besar ke perekonomian Indonesia. Mengingat lagi pelaku industri mebel dalam negeri banyak berangkat dari UKM atau industri kecil menengah.

"Jadi IFFINA ini penting saya kira untuk perekonomian nasional, selain tadi disampaikan bahwa di industei furnitur itu mayoritas para pelaku UMKM yang menyerap lapangan kerja yang cukup besar, dan kita punya masalah dengan angka pengangguran yang cukup tinggi, jadi ini sangat penting," kata dia dalam Launching Nasional IFFINA 2023, di Kementerian Perindustrian, Selasa (9/5/2023).

 

Senada dengan Teten, Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Dedy Rochimat menuturkan IFFINA kali ini merupakan gelaran kembali setelah sempat vakum selama 6 tahun. Dia melihat, ada potensi industri furnitur kembali meningkat tahun ini.

Sebut saja, pada 2022, pasar mebel dunia berhasil mencatatkan pendapatan sebesar USD 695 miliar secata global. Kemudian angka ini diprediksi meningkat jadi USD 766 miliar tahun ini.

"Jika dibandingkan dengan Indonesia, industri mebel Indonesia saat ini baru bisa mencatatkan USD 2,8 miliar tahun 2022 yang secara ranking global menempatkan kita di urutan ke 17 dunia dan ke 4 regional Asia, masih dibawah China, Vietnam, dan Malaysia," ujar dia.

Dedy menilai, sebenarnya industri furnitur punya banyak manfaat, termasuk sebagai penghasil devisa yang cukup besar ke kas negara. Senada dengan Teten, dia melihat adanya efek berganda dari industri mebel ini. Mulai dari dampaknya ke industri bahan baku, hingga industri pendukung lainnya.

"Setelah pandemi berakhir dan perdagangan lintas negara sudah mulai lancar kembali, maka sudah saatnya bagi kita untuk mendorong produksi mebel dan kerajinan, baik untuk pasar ekspor maupun kebutuhan pasar dalam negeri," bebernya.

 

Sentimen: positif (97%)