Sentimen
Positif (99%)
7 Mei 2023 : 12.45

BRIN Dorong Para Periset Indonesia Dapatkan Lisensi Hak Kekayaan Intelektual

7 Mei 2023 : 12.45 Views 5

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Regional

BRIN Dorong Para Periset Indonesia Dapatkan Lisensi Hak Kekayaan Intelektual

Liputan6.com, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong para periset di Indonesia untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual atau lisensi atas temuan ilmiah mereka. Bagi yang memang berada dalam naungan BRIN, akan ada deputi yang dapat mengurusi hal tersebut.

“Jadi kalau dari kami di BRIN itu, riset itu dia fokus hanya melakukan riset saja. Di lain sisi kita punya tujuh deputi, empat dari tujuh itu untuk melayani periset. Salah satunya ada deputi fasilitasi yang mengelola dan mengurus seluruh proses administratif dari HKI para periset kita,” tutur Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di Gedung BRIN, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (7/5/2023).

Untuk itu, lanjut Handoko, periset BRIN tidak perlu repot untuk mengurus administrasi hingga tahapan lainnya. Termasuk juga ada Deputi Kemanfaatan yang akan mencarikan mitra-mitra potensial untuk menyebarluaskan riset ilmiah yang sudah dihasilkan dan kembali fokus dengan pekerjaannya, serta menerima royalti.

“Nah kalau bicara royalti, di BRIN kami sudah mengiplementasikan dari Kementerian Keuangan bahwa kita bisa memberikan royalti maksimal sampai 30 persen dari nilai lisensinya, yang 70 persen kita sebarkan ke negara, yang 30 persen kita berikan langsung ke perisetnya,” jelas dia.

Handoko menambahkan, terkait pendanaan pihaknya juga memiliki insentif untuk mitra industri yang berkeinginan menghilirkan hasil riset BRIN yakni lewat skema penyucian produk inovasi. Hal itu berlaku secara keseluruhan, baik hasil riset pertanian seperti bibit unggul dan pupuk baru; kesehatan seperti produk kapsul; hingga teknologi.

Bincang Tokoh LIputan6.com kali ini bersama Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Laksana Tri Handoko. Beliau bercerita bahwa semua peneliti pasti pernah berpikir tidak mau balik ke Indonesia, kenapa? simak wawancaranya berikut..

Sentimen: positif (99.5%)