Jakarta -

Indomaret dan Alfamart merupakan jaringan toko ritel minimarket terluas dan paling kondang di Indonesia. Keduanya kerap dibandingkan oleh masyarakat lantaran lokasi gerainya yang sering kali berdekatan hingga menimbulkan nuansa persaingan antara keduanya.

Adapun kedua minimarket yang keberadaannya tersebar di seluruh tanah air ini dimiliki oleh dua taipan RI. Ialah Anthoni Salim sang pemilik Indomaret dan Djoko Susanto sang pemilik Alfamart.

Siapa yang lebih kaya, bos Indomaret atau Alfamart?

Bos Indomaret, Anthoni Salim merupakan orang dibalik besarnya jaringan minimarket tersebut. Selain itu, ia juga merupakan sosok di balik besarnya bisnis mie instan Indofood, salah satu produsen mie instan Indomie terbesar di Tanah Air.

-

-

Melansir dari Forbes, Minggu (7/5/2023), per Desember 2022 Anthoni Salim dan keluarga memiliki total kekayaan hingga US$ 7,5 miliar atau setara Rp 112,5 triliun (kurs Rp 15.000/US$). Pada kala itu, ia menduduki posisi sebagai orang terkaya ke-5 di RI versi Forbes. Sayangnya, Forbes tidak memiliki catatan terbaru dari total kekayaan Anthoni Salim pada 2023 ini.

Sementara berdasarkan Bloomberg Billionaire Index, per Mei 2023 total kekayaan bersih Anthoni Salim mencapai US$ 5,63 miliar atau setara Rp 84,45 triliun. DIsebut-sebut harta kekayaannya ini bersumber dari kepemilikan saham di sejumlah perusahaan.

Di sisi lain, bos Alfamart, Djoko Susanto juga memiliki harta kekayaan yang tak kalah melimpah. Menurut catatan Forbes per 2022 silam, harta kekayaan Djoko menyentuh angka US$ 1,9 miliar atau setara Rp 28,5 triliun. Ia pun masuk ke dalam 10 besar orang terkaya di Indonesia.

Sementara berdasarkan Forbes Real Time Billionaire, per Mei 2023 ini total kekayaan Djoko melesat naik ke posisi US$ 4,6 miliar atau setara Rp 69 triliun. Djoko pun kini menempati posisi sebagai orang terkaya ke-8 di RI, persis di bawah Dawi Kam yang menempati urutan ke-7 dan tepat diatas Tahir & keluarga yang berada di urutan ke-9.

Alfamart yang berada di bawah naungan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk itu kini berada di bawah pengawasan kedua anak Djoko yakni Feny Djoko Susanto sebagai Presiden Komisaris, dan Budi Djoko Susanto sebagai Komisaris.

(das/das)