Sentimen
Negatif (87%)
4 Mei 2023 : 22.54
Informasi Tambahan

BUMN: PT Perusahaan Pengelola Aset

Kasus: korupsi

FYI, Dalam 5 Tahun Investasi di BUMN Karya Bikin Rugi 80%!

4 Mei 2023 : 22.54 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

FYI, Dalam 5 Tahun Investasi di BUMN Karya Bikin Rugi 80%!

Jakarta, CNBC Indonesia - BUMN Karya diterpa beberapa masalah, setelah kasus Korupsi yang menimpa Direktur Utama BUMN Karya, kini Dana Pensiun BUMN ditimpa persoalan defisit kecukupan Dapen BUMN.

Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Periode 1998-1999, Tanri Abeng menilai kasus yang menjerat BUMN Karya tidak lepas dari dampak pengelolaan BUMN terkait missmatch antara bisnis dan pendanaan. Sementara persoalan Dapen BUMN disebabkan 3 hal yakni pengelolaan investasi hingga pengawasan.

Bukan hanya itu saja, penurunan performa kinerja pada beberapa emiten BUMN Karya juga menjadi sorotan bagi para investor. Penurunan kinerja pada laporan keuangan pun berpengaruh pada pergerakan harga sahamnya.

-

-

Hal ini membuat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana memangkas jumlah BUMN Karya dari 9 perusahaan menjadi 4 saja.

Pemangkasan sejalan dengan wacana konsolidasi perusahaan pelat merah sektor infrastruktur sesuai Buku Biru yang disusun Kementerian BUMN dua tahun lalu.

Proses konsolidasi tersebut akan dibagi menjadi dua segmen, yakni perusahaan BUMN karya dengan skala kecil diserahkan kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan Danareksa untuk dilakukan merger.

"Untuk Karya, nanti kita mau coba konsolidasikan HK (Hutama Karya) dengan Waskita, kalau enggak salah. Lalu PP (PT PP) dengan WIKA (PT Wijaya Karya) supaya konsolidasi keuangannya, bukunya lebih sehat, ADHI (PT Adhi Karya) ada juga. Nanti lebih detilnya," ungkap Erick Tohir.

Menurut Erick, konsolidasi BUMN Karta akan membuat perusahaan lebih fokus mengerjakan penugasan maupun bisnis sesuai bidang keahlian masing-masing.

Namun, Erick berharap konsolidasi BUMN Karya tidak menghambat proyek pembangunan, terutama perusahaan-perusahaan yang tengah mengikuti berbagai tender.

"Jangan sampai merger, konsolidasi ini menghambat pembangunan. Kan mereka sedang tender, tiba-tiba dikonsolidasi, ganti kontrak. Nah ini yang kita jaga gitu. Makanya nanti ada merger, ada yang sistemnya kepemilikan," tambah Erick.

Melihat performa harga saham beberapa emiten BUMN Karya di atas, investor justru harus menanggung kerugian dalam investasinya. Rata-rata pergerakan harga saham BUMN Karya dalam lima tahun mengalami penurunan hingga 80%.

Total hutang emiten-emiten BUMN Karya jauh lebih besar dibandingkan dengan total modalnya sehingga mereka memiliki angka Debt to Equity Ratio (DER) yang cukup tinggi di atas 100%.

Dalam menghasilkan laba bersih pun emiten-emiten BUMN Karya memiliki Net Profit Margin (NPM) yang cukup rendah dikarenakan tingginya beban-beban dan pembayaran hutang serta tipisnya margin yang membuat emiten-emiten BUMN Karya kurang menghasilkan profit yang maksimal.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


[-]

-

Bambang Rianto Tersangka Korupsi, Ini Wajah Baru Bos WSKT
(saw/saw)

Sentimen: negatif (87.7%)