Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Telekomunikasi Selular
Institusi: ITB
Kab/Kota: bandung
Tokoh Terkait
Cek! Manfaat Besar Farming dan Refarming Jaringan 5G
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kominfo menerangkan perlunya upaya penataan spektrum frekuensi atau farming dan refarming guna mengoptimalkan kualitas layanan jaringan internet di Indonesia baik 4G maupun pengembangan jaringan 5G.
"Saat ini layanan komersial 5G telah hadir di beberapa area residensial dan hotspot di 13 kota di Indonesia melalui 3 (tiga) operator seluler yakni PT Telkomsel, PT Indosat, dan PT XL Axiata," ujar Dedy Permadi (30/12/2021), Juru Bicara Kementerian Kominfo, mengutip laman resmi Kominfo.
Kehadiran jaringan 5G di masyarakat akan sangat menguntungkan sebab akan memberi banyak dampak positif seperti koneksi data akan lebih cepat untuk aktivitas download dan streaming.
Kemudian koneksi akan semakin responsif jika menggunakan jaringan 5G. Selain itu juga memiliki kapasitas lebih besar untuk menghubungkan banyak perangkat tanpa mengurangi kualitas jaringan, alias koneksi tetap lancar.
Jaringan 5G juga sangat dibutuhkan oleh Indonesia, mengingat kecepatan internet Indonesia saat ini telah ketinggalan jauh dari banyak negara, bahkan dengan negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.
Sekadar informasi, menurut laporan Ookla Februari 2023 memperlihatkan kecepatan internet baik mobile dan fixed broadband, kecepatan Indonesia paling lambat di sejumlah negara Asia Tenggara.
Internet Indonesia merupakan yang paling lelet di Asia Tenggara untuk kategori mobile. Posisi Indonesia berada di perangkat 103 dan menjadi satu-satunya negara di kawasan ini yang ada tidak masuk 100 besar.
Kecepatan internet mobile Indonesia tercatat 20,17 Mbps. Ini kalah dari Kamboja yang berada di perangkat 96 dengan 21,09 Mbps.
Internet yang lebih cepat dengan menggunakan jaringan 5G diyakini mampu mempercepat transformasi ekonomi, sosial, dan budaya.
Lebih besar lagi, penggunaan jaringan 5G juga dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi suatu negara.
IHS Markit & IHS Technology dalam "The 5G Economy: How 5G Technology Will Contribute to the Global Economy, 2017" mengatakan bahwa PDB riil global akan tumbuh pada tingkat tahunan rata-rata sebesar 2,9%, di mana 5G akan berkontribusi sebesar 0,2% dari pertumbuhan tersebut.
"Dengan kata lain, PDB riil global akan tumbuh lebih lambat sebesar 2,7%, tanpa penerapan 5G (yaitu, menambahkan 7% ke tingkat pertumbuhan PDB keseluruhan)," laporan tersebut menerangkan.
"Dari tahun 2020 hingga 2035, kontribusi PDB tahunan 5G, seperti yang ditunjukkan pada grafik berikut, berjumlah US$3,0 triliun."
IHS Markit pun menyimpulkan pada 2035, 5G memiliki potensi untuk merangsang aktivitas penjualan global sebesar US$12,3 triliun atau Rp184,5 kuadriliun (kurs=Rp15.000/1US$) di berbagai spektrum industri dan akan mendukung ekosistem rantai nilai global yang menghasilkan output sebesar US$3,5 triliun, sama dengan Rp52,5 kuadriliun.
Selain itu juga akan mendukung 22 juta lapangan pekerjaan di seluruh dunia serta akan memberikan kontribusi berkelanjutan jangka panjang untuk pertumbuhan PDB global.
Sementara bagi Indonesia diprakirakan perkembangan jaringan 5G di Indonesia berpotensi memberikan kontribusi lebih dari Rp2.800 triliun atau setara 9,5 persen dari total PDB pada 2030, seperti dikutip oleh Kominfo dari riset Institut Teknologi Bandung. Angka itu bahkan berpotensi melonjak menjadi 3.500 triliun atau setara 9,8 persen dari total PDB Indonesia pada 2035.
Selain itu terdapat potensi peningkatan investasi bisnis di Indonesia sebesar Rp591 triliun dan Rp719 triliun masing-masing pada 2030 dan 2035 jika jaringan 5G diterapkan secara agresif.
Oleh karena itu, melihat potensi besar pengembangan 5G, maka program farming dan refarming rasanya-rasanya akan memberikan dampak positif jika dilakukan.
Misalnya saja farming dan refarming spektrum pada 700Mhz yang banyak digunakan untuk penggunaan TV analog sebelum adanya program migrasi ke TV digital.
Mengutip survei Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tahun 2019 terdapat lebih kurang 44,5 juta rumah tangga di Indonesia menggunakan TV Analog. Sehingga membuat frekuensi tersebut sesak.
Penggunaan ruang di dalam spektrum 700 Mhz sebanyak 348Mhz hanya digunakan untuk pemancaran TV analog. Setelah peralihan maka dihitung ruang yang dibutuhkan cukup 176 Mhz saja. Artinya terdapat efisiensi besar dalam penggunaan spektrum "emas" 700 Mhz.
Nantinya, Pemerintah dapat mengalokasikan 112 Mhz untuk keperluan lain dan akan memiliki cadangan 40 Mhz yang bisa digunakan untuk perkembangan teknologi masa depan. Salah satunya adalah penerapan 5G.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
[-]
-
Video: Tips Agar Terhindar Dari Pembobolan M-Banking(pap/pap)
Sentimen: positif (100%)