Sentimen
Positif (92%)
4 Mei 2023 : 16.00
Informasi Tambahan

Club Olahraga: Manchester United, Chelsea

Event: Liga Champions, Piala FA, Premier League

Kab/Kota: London

Nostalgia Chelsea, Kisah Eks Manajer Dicuekin Roman Abramovich

4 Mei 2023 : 16.00 Views 15

Detik.com Detik.com Jenis Media: Bola

Nostalgia Chelsea, Kisah Eks Manajer Dicuekin Roman Abramovich

Jakarta -

Chelsea pernah bergelimang sukses semasa era Roman Abramovich dulu. Bernostalgia ke masa itu, baru-baru ini ada eks manajernya yang mengaku sempat berhari-hari dicuekin Abramovich usai final Liga Champions.

Roman Abramovich datang ke Chelsea pada musim panas 2003. Di bawah arahannya sebagai pemilik, klub London tersebut bukan cuma mendatangkan sejumlah pemain top tapi juga sukses merengkuh banyak trofi.

Sebut saja gelar Premier League 2004-05, 2005-06, 2009-10, 2014-15, dan 2016-17. Lalu gelar juara Piala FA 2007, 2009, 2010, 2012, dan 2018. Termasuk pencapaian di Liga Champions.

-

-

Pada tahun 2007/2008, Chelsea untuk pertama kalinya berhasil menembus final Liga Champions walaupun akhirnya harus puas menjadi runner-up. Trofi si Kuping Besar baru bisa diraih tahun 2012 dan kemudian di 2021.

Curhatan Avram Grant Semasa di Chelsea

Pada bulan Juli 2007, Roman Abramovich menunjuk Avram Grant menjadi direktur sepakbola Chelsea. Tapi posisi itu cuma ditempati Grant selama dua bulan.

Pemecatan terhadap Jose Mourinho, sebagai manajer Chelsea, pada 19 September 2007 turut mengubah nasib Grant. Sehari berselang, Avram Grant duduk di posisi manajer interim Chelsea.

Di bawah arahan Grant pada saat itulah Chelsea berhasil sampai ke final Liga Champions yang pertamanya. Waktu itu ada Manchester United-nya Sir Alex Ferguson yang menundukkan si Biru di partai final 2008.

Setelah final itulah, kata Grant, dirinya diabaikan sama sekali oleh Roman Abramovich -- yang sebenarnya diketahui memiliki hubungan pertemanan bahkan sebelum masa-masa mereka berdua di Chelsea.

Avram Grant di Chelsea. Foto: Alex Livesey/Getty Images

"Kami finis di posisi kedua (Premier League), tapi aku ingat bahwa di (jumpa pers) pertama atau kedua, aku bilang targetku adalah untuk kali pertama masuk final Liga Champions," kata Grant dalam program Paramount+, 'Fever Pitch: The Battle for the Premier League'.

"[Roman] Abramovich tidak menghubungiku sama sekali (usai final). Kami tidak bicara sampai tiga, empat hari. Sampai kemudian ia memanggilku ke rumahnya dan bilang, 'kita harus bersiap untuk musim depan'. Jadi aku menjawab, 'oke'. Dan ia bicara lagi kepadaku, 'kamu akan lanjut sebagai direktur sepakbola'. Jadi begitulah. Aku tidak mau kembali jadi direktur sepakbola, jadi aku pun pergi."

"Aku kesal karena merasa kami sudah sedemikian dekat untuk menjadi yang terbaik di dunia. Sedikit lagi. Tapi ia adalah bosku. Ia adalah temanku. Aku harus menghargai keputusannya. Aku memang tak setuju, tapi aku akan selalu ingat bahwa ia juga yang awalnya memberiku kesempatan itu," tutur pria Israel yang kini melatih timnas Zambia itu.

(krs/aff)

Sentimen: positif (92.8%)