J&J Ganti Bahan Bedak dengan Tepung Maizena Usai Digugat karena Kanker
CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Johnson & Johnson (J&J) akan berhenti membuat dan menjual bedak bayi berbahan dasar talc di seluruh dunia mulai tahun depan dan menggantinya dengan bahan tepung jagung alias maizena.
Pengumuman itu muncul lebih dari dua tahun setelah raksasa produk perawatan kesehatan itu mengakhiri penjualan produk bedak di AS. Pengumuman juga keluar setelah J&J menghadapi puluhan ribu tuntutan hukum dari wanita yang menuduh bedak mereka mengandung asbes dan menyebabkan kanker ovarium.
Meskipun demikian, J&J mengatakan kebijakan itu tak diambil terkait tuntutan hukum. Perusahaan tetap mengklaim produk J&J aman digunakan.
Klaim mereka dasarkan pada penelitian independen selama beberapa dekade.
"Posisi kami tentang keamanan bedak kosmetik kami tetap tidak berubah. Kami berpatokan pada analisis ilmiah independen selama puluhan tahun yang menegaskan bedak bayi Johnson berbasis bedak tabur aman, tidak mengandung asbes, dan tidak menyebabkan kanker.Keputusan ini sebagai bagian dari penilaian portofolio di seluruh dunia, kami telah membuat keputusan komersial untuk beralih ke portofolio bedak bayi berbasis tepung jagung," kata J&J dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari BBC.com, Jumat (12/8).
Bedak Bayi Johnson telah terjual selama hampir 130 tahun dan menjadi simbol perusahaan yang ramah keluarga. Bedak itu selama ini digunakan untuk mencegah ruam popok dan untuk keperluan kosmetik, termasuk sebagai sampo kering.
[-]
Di tengah citra itu, beberapa tahun lalu, J&J menghadapi tuntutan hukum dari konsumen yang mengklaim produk mereka terkontaminasi asbes dan menjadi penyebab kanker.
Tuduhan mereka sampaikan karena talc yang menjadi bahan bedak ditambang dari bumi dan ditemukan dalam lapisan yang dekat dengan asbes. Selama ini asbes merupakan bahan yang diketahui menyebabkan kanker.
Investigasi oleh kantor berita Reuters pada 2018 lalu memang menyebut selama beberapa dekade asbes memang muncul dalam produk bedak J&J.
Kesimpulan Reuters itu merujuk pada catatan internal perusahaan, kesaksian persidangan, dan bukti lain menunjukkan setidaknya pada 1971 hingga awal 2000-an, bedak mentah dan bubuk jadi J&J memang positif mengandung asbes walau dalam jumlah kecil.
Meskipun demikian, temuan itu berulang kali membantah tuduhan tersebut.
(agt/sfr)[-]
Sentimen: negatif (76.2%)