Snap Inc, sosial media (sosmed) asal Amerika Serikat yang dulu disebut Snapchat, berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya. Saat ini total pekerja di perusahaan sosmed itu sebanyak 6.000 orang.

Laporan Reuters, yang dikutip Selasa (9/8), menyebutkan alasan pasti dibalik rencana PHK ini belum diketahui.

Hanya saja, rencana itu muncul di tengah perusahaan teknologi, marketplace kripto, dan perusahaan keuangan memangkas jumlah pekerjanya dan memperlambat perekrutan karena ekonomi global yang melambat, suku bunga tinggi, lonjakan inflasi, serta krisis energi di Eropa.

-

-

CEO Snap Evan Spiegel mengatakan kepada karyawannya dalam sebuah memo pada Mei silam bahwa perusahaan akan memperlambat perekrutan karyawan untuk tahun ini.

Selain Snap Inc, belum lama ini pemilik Facebook Meta Platforms Inc juga memangkas rencana perekrutan pekerja sebanyak 30 persen.

CEO Mark Zuckerberg mengatakan kepada karyawan pada Juni, dan dia mengatakan untuk bersiap menghadapi penurunan ekonomi yang mendalam.

Sebelumnya, layanan streaming Netflix juga kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 300 karyawan akibat pendapatan yang berkurang.

PHK ini sekitar 3 persen dari total 11 ribu karyawan Netflix. PHK sebagian besar terjadi di Amerika Serikat (AS). Padahal belum lama dari PHK itu, Netflix telah memangkas karyawannya sebanyak 150 orang.

Tak hanya Netflix, Ford juga melakukan PHK karyawan karena akan fokus pada pengembangan kendaraan listrik.

[-]