Jakarta -

Amerika Serikat dengan keras menentang penggunaan aplikasi video singkat TikTok. Tak hanya Amerika, Australia pun sepakat untuk memblokir aplikasi tersebut dari perangkat milik pemerintah.

Kendati demikian, Indonesia memilih tidak melakukan pemblokiran pada aplikasi asal China tersebut. Indonesia tidak memblokir TikTok karena suatu alasan.

Melansir CNBC Indonesia, Dirjen Aptika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan Indonesia tidak mengikuti kebijakan yang terjadi dengan negara Barat.

-

-

"Kita adalah Negara Non-Blok, jadi kita [tidak] perlu mengikuti kebijakan Negara Blok Barat. Namun demikian, Kami tetap memantau setiap PSE yang beroperasi di Indonesia untuk memastikan mereka beroperasi sesuai dengan perundang-undangan yg berlaku," kata Semuel kepada CNBC Indonesia.

Kendati demikian, Kominfo menegaskan akan tetap melakukan pemantauan pada tiap platform yang beroperasi di Indonesia. Pemerintah juga tidak akan segan apabila ada pelanggaran.

"Dan pemerintah bertindak tegas atas pelanggaran yang dilakukan. Dan kami pernah melakukan hal itu dan tidak ada keraguan menindak tegas (blokir) apabila ada pelanggaran yang dilakukan," lanjutnya.

Amerika Serikat memblokir aplikasi TikTok dari perangkat milik pemerintah. Alasan mereka terkait TikTok yang diduga memiliki hubungan erat dengan pemerintah China. Data pengguna ditakutkan akan diserahkan ke pemerintah Xi Jinping.

Tidak semua setuju, banyak pihak yang merespon negatif atas kebijakan tersebut. Mereka beranggapan platform media sosial yang berasal di AS pun punya risiko keamanan yang sama seperti TikTok.

Simak Video "Daftar Negara yang Blokir TikTok dan Alasannya "
[-]
(ask/ask)