Perusahaan China Jauhkan Diri dari 'Bau' Taiwan Usai Kunjungan Pelosi
CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Sejumlah perusahaan China mulai menjauhkan diri dari semua hal berbau Taiwan setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi negara tersebut pekan lalu.
Mengutip Reuters, Selasa (9/8), pengguna media sosial China mengincar perusahaan dan selebriti yang mendukung kemerdekaan Taiwan dengan menganggap mereka tidak nasionalis.
Salah satu perusahaan yang dimaksud adalah Snickers. Produsen permen itu dalam peluncuran produk perusahaan beberapa waktu lalu menganggap Taiwan sebagai sebuah negara.
Setelah masalah itu, mereka akhirnya meminta maaf. Selain itu, produsen kecap terbesar di China bernama Foshan Haiti Flavouring and Food Co Ltd. Mereka akhirnya memecat seorang karyawan karena ikut merayakan kunjungan Pelosi ke Taiwan dan mengunggahnya ke media sosial.
"Konten tidak pantas yang dipublikasikan secara serius bertentangan dengan budaya Haiti, tidak sesuai dengan nilai-nilai Haiti, dan telah melukai perasaan orang-orang China, menghasilkan pengaruh sosial yang negatif," ungkap manajemen Foshan.
Lalu, Matthews International Capital Management mengklarifikasi informasi yang menyebut bahwa perusahaan didirikan oleh Paul Pelosi, atau suami Nancy Pelosi.
Manajemen menekankan bahwa Matthews International Capital Management didirikan oleh Paul Matthews. Perusahaan juga tak memiliki ikatan bisnis dengan pendukung politik Pelosi bernama William Hambrecht.
"Kami menanggapi laporan yang salah dan pernyataan palsu baru-baru ini tentang perusahaan kami dengan sangat serius," kata manajemen Matthews International Capital Management.
Selanjutnya, pembuat chip Taiwan United Microelectronics Corp (UMC) menjauhkan diri dari pendirinya Robert Tsao. Hal ini dilakukan karena Tsao berjanji menyumbangkan US$100 juta untuk membantu Taiwan memperkuat pertahanannya.
"Tuan Tsao pensiun dari UMC lebih dari 10 tahun yang lalu. Dia tidak ada hubungannya dengan UMC," ujar manajemen UMC.
Hubungan Taiwan dan China semakin memanas beberapa waktu terakhir. Bahkan, China sudah memulai latihan militer besar-besar di dekat perairan Taiwan sejak pekan lalu.
China semula akan mengakhiri latihan militer pada Minggu (7/8). Namun, mereka membatalkan rencana itu dan memperpanjang waktu latihan militer sampai beberapa waktu ke depan.
[-]
(aud/agt)[-]
Sentimen: netral (86.5%)