Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Universitas Indonesia
Kab/Kota: Sukabumi, Balekambang
Kasus: stunting
Tokoh Terkait
Ahmad Yani Basuki
UI siapkan tiga riset dan pengabdian masyarakat ke 10 desa di Sukabumi
Elshinta.com Jenis Media: Nasional
Tim Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Klaster Collaborative Governance and Dynamic Public Services (CGDPS) FIA UI ketika berkunjung ke Kecamatan Nagrak, Sukabumi. (ANTARA/HO: Humas UI)
Elshinta.com - Tim Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Klaster Collaborative Governance and Dynamic Public Services (CGDPS), Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Universitas Indonesia (UI), mengadakan pertemuan terkait rencana penelitian dan pengabdian masyarakat di Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi.
"Pelaksanaan kegiatan riset dan pengabdian masyarakat di desa-desa tersebut juga akan melibatkan para peneliti dari bidang keilmuan lain," kata Ketua Klaster CGDPS Prof. Dr. Amy Yayuk Sri Rahayu, M.Si., dalam keterangannya, Kamis.
Ia memberi contoh, terkait penurunan stunting, riset dan pengabdian masyarakat akan dilakukan bersama Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI. Desa Balekambang dipilih menjadi lokasi riset karena merupakan desa yang berhasil menurunkan prevalensi angka stunting secara signifikan.
"Hal ini menarik untuk diteliti, khususnya terkait intervensi kebijakan yang dilakukan untuk menurunkan angka stunting. Selain itu, pendampingan dan sosialisasi lebih lanjut seputar penurunan stunting akan dilakukan bersama FKM UI," ujar Prof. Amy.
Pertemuan tersebut digagas Ketua Klaster CGDPS, dengan mengajak serta enam anggota lainnya berkunjung ke beberapa desa di Kecamatan Nagrak. Dalam pertemuan tersebut, FIA UI dan pemerintah setempat sepakat untuk berkolaborasi melaksanakan tiga rencana aksi kegiatan pengabdian masyarakat di 10 desa yang ada di Kecamatan Nagrak.
Ketiga kegiatan tersebut adalah riset dan pengabdian masyarakat terkait penurunan stunting, pembuatan Aplikasi Integrasi Data Desa, serta praktik terbaik Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Kecamatan Nagrak secara geografis berada di sebelah utara Kantor Pemerintah Kabupaten Sukabumi dengan radius 69 kilometer dari arah Ibukota Jakarta.
Kecamatan ini terdiri atas sepuluh sepuluh desa, yakni Babakan Panjang, Balekambang, Cihanyawar, Cisarua, Darmareja, Girijaya, Kalaparea, Nagrak Selatan, Nagrak Utara, dan Pawenang. Sementara itu, untuk riset dan pengabdian masyarakat terkait pembuatan Aplikasi Integrasi Data Desa, kolaborasi akan dilakukan dengan Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) UI.
Prof. Amy melihat riset ini penting dilakukan karena salah satu permasalahan yang dihadapi Kecamatan Nagrak adalah data desa yang tersebar dan belum terkonversi secara digital. Kolaborasi ini akan menginisiasi aplikasi yang dapat mengintegrasikan data-data tersebut.
Terakhir, pelaksanaan riset dan pengabdian masyarakat terkait praktik terbaik BUMDes Kecamatan Nagrak akan dijalankan bersama klaster lain di FIA UI. Kecamatan Nagrak dikenal dengan prestasinya sebagai kecamatan yang memiliki BUMDes Percontohan dengan performa pelayanan publik terbaik. BUMDes tersebut kini mampu menghasilkan profit yang sangat besar hingga miliaran rupiah.
"Praktik baik tersebut menarik untuk didalami dan dijadikan studi lebih lanjut sebagai salah satu contoh success story tata kelola BUMDes di Indonesia. Hal ini karena selain kepemilikannya yang unik, usaha desa yang dikembangkan juga berbentuk joint ownership yang merupakan hasil kolaborasi 10 desa di Kecamatan Nagrak," kata Prof. Amy.
Sentimen: negatif (66.3%)