Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Tokoh Terkait
Said Aqil Siradj
Jadilah Ibu yang Penuh Kasih Sayang, Jadilah Anak Berbakti
Detik.com Jenis Media: Hiburan
Lebaran segera tiba dan sudah banyak masyarakat pulang mudik untuk bertemu orang tua. Perayaan sekali setahun ini bisa jadi sangat dinantikan oleh orang tua, ayah, ibu, dan anak, untuk kembali menyatukan hubungan yang mungkin pernah renggang sebelumnya. Momen ini juga bisa jadi pembuktian bakti seorang anak kepada orang tuanya, curahan kasih sayang orang tua kepada anaknya.
Dalam Islam, kita diminta untuk menghormati dan mendahulukan ibu daripada ayah. Hal ini seperti yang diutarakan Rasulullah SAW 'ibumu, ibumu, ibumu, lalu ayahmu'. Keutamaan untuk menghormati ibu tiga kali dari ayah karena ibu yang mengandung, melahirkan, hingga menyusui kita. Dijelaskan oleh Dr. Rihab Said Aqil, M. ED., ustazah dan Founder Lembaga Griya Jiva Pranacita, dalam sebuah tausiyahnya, Allah sangat memuliakan sosok ibu karena berbagai alasan.
"Ada alasan yang terlihat mata dan tidak terlihat mata tapi terlihat oleh batin. Seorang ibu itu sudah melakukan pengorbanan buat anaknya, mulai dari mengandung, melahirkan, merawat hingga menyusui. Tapi secara batin, seorang ibu itu dipercayakan untuk menjadi wadah yakni rahim untuk penciptaan anak manusia. Allah menamakan rahim seorang ibu sesuai dengan sifat-Nya juga yang salah satunya rahim. Segitu dekatnya sosok ibu dengan Allah. Sehingga ketika kita melawan ibu, sama saja kita menyakiti Allah juga," urai Rihab Said Aqil.
Dia berpendapat, sosok seorang ibu merupakan manifestasi dari sifat-sifat yang dimiliki Allah. Allah merupakan zat yang penuh kasih sayang dan cinta pada hambanya. Seperti halnya kata 'rahim' yang dimiliki oleh setiap perempuan dan seorang ibu yang berarti 'penyayang'. Maka sudah seharusnya juga seorang ibu memiliki sifat penyayang tersebut.
Bila berkonflik dengan anak, seorang ibu harus bisa mengajak bicara anaknya dari hati ke hati. Menyelesaikan permasalahan itu dengan kepala dingin dan tidak memberikan penilaian yang menyudutkan.
"Seorang ibu juga harus bisa mengekspresikan sifat rahim itu ke anaknya. Dalam mendidik anak seorang ibu perlu memberikan perhatian dan juga doa, selain itu seorang ibu juga harus memberikan teladan ke anak agar mau mengikuti dan meniru hal-hal tersebut. Menanamkan nilai-nilai. Pentingnya bagi orang tua untuk mengetahui fase-fase perkembangan anak-anaknya. Di fase remaja awal misalnya, kita tidak bisa mendidik mereka dengan perintah. Itu bisa jadi sangat sulit. Kita seharusnya mengajak dia bicara, diskusi tanpa jugdement dan mengajak dia berpikir," lanjutnya.
Sementara sebagai anak, kita perlu mengingat bahwa kasih sayang Tuhan ada di restu orang tua bahkan ibu. Maka sudah sepatutnya kita harus selalu meminta restu, merendahkan diri kepada ibu, seperti kata hadis populer 'surga ada di telapak kaki ibu'.
"Untuk muda-mudi, jangan sampai lupa terhadap ibu karena kasih sayang Tuhan ada di situ. Cara kita membalas jasa ibu ya dengan berbuat baik terhadap ibu, menganggap dia ada, meski kita mungkin tidak butuh secara materi, tapi doa restu itu tetap diperlukan," tutup Rihab Said Aqil saat mengisi acara inspirasi buka BKN PDI Perjuangan.
Dalam uraian berbeda, Quraish Shihab menjelaskan mengenai hadis populer 'surga di telapak kaki ibu' itu. Diriwayatkan pada zaman Nabi SAW, ada seseorang yang meminta izin untuk berperang. Lalu Rasulullah SAW bertanya kepadanya 'apakah ibumu masih ada?', lalu orang itu menjawab 'Iya, ibu saya masih ada'. Maka Nabi SAW bersabda: 'kembalilah kepadanya, surga di bawah kedua kakinya'.
"Hadis ini ingin menggambarkan bahwa adalah kewajiban seorang anak untuk menghormati dan berbakti kepada orang tua, walaupun kebaktiannya itu memberi kesan kerendahan diri yang bersangkutan. Kaki kan menggambarkan kerendahan kalau boleh dikata. Makanya di Indonesia budaya kita sungkem kan. Kita merendahkan diri. Dalam Al-Qur'an kita diajarkan untuk berbakti pada ibu dan bapak bukan karena terdorong dari rasa takut dicela orang, ingin dipuji orang. Tapi berbaktilah karena sayang walaupun kebaktian itu menjadikan orang menganggap itu hina. Tidak ada kebaikan terhadap orang tua yang membuat anak terhina. Dan apabila itu dilakukan, maka ganjarannya surga," tutup Quraish Shihab.
(aay/mau)Sentimen: positif (100%)