Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Menteng
Tokoh Terkait
Orang Tua adalah Jalan Menuju Surga
Detik.com Jenis Media: Hiburan
Memperbanyak berbuat kebaikan di bulan Ramadan tentu akan diganjar pahala berlipat oleh Allah SWT yang bisa jadi bekal kita menuju ke surga. Namun salah satu cara yang sudah dijamin dan dipastikan ganjaran surga oleh Allah adalah bakti kepada orang tua.
Para ulama, dai, dan kiai selalu menekankan pentingnya kita untuk menjaga hubungan baik dengan orang tua. Tidak sebatas itu saja, hubungan baik tersebut juga haruslah disertai dengan rasa hormat dan berbakti. Alasan paling mendasar dari hormat dan bakti terhadap orang tua ini adalah karena tanpa adanya mereka, maka kita pun tidak bisa ada di dunia. Keberadaan orang tua adalah sebab keberadaan kita.
Berbakti kepada orang tua menjadi salah satu hal yang diingatkan lagi dan lagi oleh KH. Muhammad Syauqi Zainuddin MZ dalam tausiyahnya. Dia meneladani kisah yang terjadi di zaman sahabat Nabi SAW tentang seorang pria yang memilih untuk tidak bertemu dengan Rasulullah SAW karena orang tuanya sedang sakit.
"Bahkan ada satu kisah di zaman sahabat Rasulullah SAW, orang tua itu disebut para penghuni surga yang ada di dunia. Dikisahkan seseorang ingin bertemu Rasulullah SAW tapi tidak jadi bertemu karena ibunya sakit. Kemudian dia berangkat membawa haji orang tuanya dengan digendong karena sakit. Orang tua itu adalah kehidupan kita. Yang saya dapat dulu di pesantren, biar bagaimanapun, bohong kalau orang bisa jadi orang besar tanpa doa orang tua," urai Muhammad Syauqi Zainuddin MZ.
"Tugas kita sebagai anak, berbakti kepada orang tua itu suatu kewajiban. Dalam Al-Qur'an sudah sangat jelas disebutkan, Allah SWT berfirman jangan sampai kita ngomong 'ah', ngomong nggak ke orang tua. Karena pada hakikatnya, karena ada orang tua maka ada kita. Kan hukum dunia ini sebab-musabab, adanya kita karena adanya orang tua," lanjutnya dalam tausiyah di program inspirasi buka BKN PDI Perjuangan yang digelar di Menteng, Jakarta Pusat.
KH. Muhammad Syauqi Zainuddin MZ saat memberi tausiyah tentang berbakti kepada orang tua. Foto: dok. YouTube BKN PDI PerjuanganKH. Muhammad Syauqi Zainuddin MZ lebih lanjut lagi mengurai tentang cara berbakti kepada orang tua demi bisa menuju surga Allah SWT. Menurutnya, apabila seseorang masih belum sanggup untuk membahagiakan orang tuanya, maka bakti tersebut bisa dia lakukan dengan tidak menyusahkan.
Seseorang juga harus selalu menanamkan dalam benak dan hatinya bahwa restu orang tua merupakan restu dari Allah SWT. Dengan begitu, kita sebagai anak akan tetap bisa rendah hati dan patuh terhadap orang tua atas hal-hal baik yang diminta mereka kita lakukan.
"Berbakti kepada orang tua itu sebenarnya gampang banget. Kalau pun kita tidak bisa nyenengin orang tua, paling nggak kita jangan nyusahin orang tua. Itu saja dulu deh. Mumpung orang tua kita masih ada, 'rida Allah itu ada di rida orang tua'. Pintu langit kita itu adalah ibu-ayah kita, selama beliau masih ada, maka pintu langit itu masih terbuka. Ketika orang tua kita sudah meninggal, maka jalan terbaik yang diajarkan agama adalah menyambung silaturahmi kepada orang yang dulu berkawan sama orang tua kita, itu yang pertama. Yang kedua, kirimkan Al-Fatihah," tegasnya.
Dalam Islam, kita diminta untuk menghormati dan mendahulukan ibu daripada ayah. Hal ini seperti yang diutarakan Rasulullah SAW 'ibumu, ibumu, ibumu, lalu ayahmu'. Keutamaan untuk menghormati ibu tiga kali dari ayah karena ibu yang mengandung, melahirkan, hingga menyusui kita. Namun situasi dan kondisi dalam hal tersebut juga harus diperhatikan.
Hal ini diungkapkan oleh Quraish Shihab dalam sebuah tausiyahnya. Memang benar bahwa kita diperintahkan untuk tiga kali lebih patuh pada ibu, baru ayah. Namun ada syarat yang juga harus diperhatikan dalam rangka kita mengejar rida dan surga Allah SWT.
"Anak harus melihat kondisi masing-masing dan kebutuhan masing-masing. Terkadang, ayah harus didahulukan kalau dia lebih membutuhkan pertolongan daripada ibu. Namun betapa pun ibu dan bapak adalah orang-orang yang harus dipatuhi dan ditaati, sampai-sampai Rasul SAW menyatakan 'rida Allah dapat ditemukan dengan mencari keridaan kedua orang tua.' Rida Allah ditemukan dalam bakti seseorang kepada kedua orang tuanya," urainya.
"Rasul SAW bersabda 'sungguh celaka, sungguh merugi, seorang anak yang masih mendapati ibu atau bapaknya, sedang dia tidak masuk ke dalam surga, karena mestinya dia mampu berbakti kepada keduanya'," tutup Quraish Shihab.
(aay/aay)Sentimen: positif (99.9%)