Sentimen
Netral (79%)
13 Apr 2023 : 14.48

H-9 Lebaran! Bukan Pesta Pora, 8 Saham Ritel Malah Bocuan

13 Apr 2023 : 21.48 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

H-9 Lebaran! Bukan Pesta Pora, 8 Saham Ritel Malah Bocuan

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham emiten peritel terutama supermarket, mini market, dan department store secara mayoritas melemah pada perdagangan sesi I Kamis (13/4/2023), jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H yang tinggal menghitung hari.

Dari delapan saham peritel, hanya dua saham yang menguat, sedangkan sisanya yakni lima saham melemah dan satu saham cenderung stagnan.

Berikut pergerakan saham peritel pada perdagangan sesi II hari ini.

-

-

Saham Kode Saham Harga Terakhir Perubahan Supra Boga Lestari RANC 680 -2,86% Sumber Alfaria Trijaya AMRT 2.740 -2,14% Mitra Adiperkasa MAPI 1.345 -1,82% Ramayana Lestari Sentosa RALS 650 -1,52% Matahari Department Store LPPF 4.170 -0,48% Midi Utama Indonesia MIDI 356 0,00% Hero Supermarket HERO 1.550 1,64% Matahari Putra Prima MPPA 91 2,25%

Sumber: RTI

Hingga pukul 10:27 WIB, saham peritel pemilik waralaba Ranch Market dan Farmers Market yakni PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) memimpin koreksi saham peritel pada sesi I hari ini, yakni ambles 2,86% ke posisi harga Rp 680/saham.

Namun, untuk saham PT Hero Supermarket Tbk (HERO) dan saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) terpantau melesat masing-masing 1,64% dan 2,25%.

Lesunya emiten peritel tersebut terjadi jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H atau Lebaran 2023 yang tinggal menghitung hari, sekitar delapan hari lagi.

Kondisi global yang belum menentu ditambah cenderung masih lesunya daya beli masyarakat sepertinya menjadi alasan investor untuk tidak menahan cukup lama di saham-saham peritel, meski data penjualan ritel dan indeks keyakinan konsumen (IKK) RI cenderung positif.

Sebelumnya, Survei Konsumen Bank Indonesia pada Maret 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Hal ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2023 sebesar 123,3, lebih tinggi dibandingkan dengan 122,4 pada Februari 2023.

BI melihat optimisme konsumen didorong oleh peningkatan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap ekonomi ke depan.

"Secara triwulanan, IKK triwulan I 2023 berada di area optimis pada level 122,9, lebih tinggi dibandingkan dengan 119,7 pada triwulan IV 2022," tulis Bank Indonesia (BI) dalam laporan hasil surveinya, Selasa (11/4/2023) lalu.

Sementara itu, BI juga merilis data penjualan ritel periode Maret 2023, yang hasilnya cukup positif. Berdasarkan data dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2023 sebesar 215,2, atau tumbuh 4,8% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan indeks pada bulan sebelumnya sebesar 0,6% (yoy).

"Kinerja penjualan eceran yang meningkat tersebut didorong oleh pertumbuhan Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau, Barang Budaya dan Rekreasi, serta Subkelompok Sandang, sementara Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi juga tercatat membaik dari bulan sebelumnya meski masih berada dalam fase kontraksi," papar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Erwin Haryono, Kamis (12/4/2023).

Kondisi global yang belum menentu membuat saham ritel kembali lesu. Pada Rabu kemarin, Dana Moneter Internasional (IMF) mengingatkan krisis perbankan di AS dan Eropa serta masih tingginya inflasi global akan menekan ekonomi dunia, terutama di negara-negara maju.

Sementara itu, dalam risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang keluar kemarin, The Fed juga mengatakan ekonomi AS bisa masuk resesi menyusul krisis perbankan mereka.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


[-]

-

Sad! Saham-saham Ini Dicampakkan Investor Asing
(chd/chd)

Sentimen: netral (79.5%)