Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kasus: zona merah
Tokoh Terkait
Habis Bagi Dividen, ITMG 2 Kali ARB, Ada Apa?
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten batu bara berkapitalisasi pasar terbesar ke-5 di bursa yakni PT Indo Tambang Raya Megah Tbk (ITMG) kembali anjlok ke zona merah setelah mengalami auto reject bawah (ARB) ke-2 (12/04/2023) berturut-turut, sebelumnya (11/04/2023).
Dua hari lalu, saham ITMG mengalami ARB 6,92% ke harga Rp 38.025/lembar. Hari ini saham ITMG kembali terpantau anjlok 6,97% ke posisi Rp 35.375/lembar. ARB terjadi sejak perdagangan saham harian dimulai, harga ITMG langsung berada di titik terendah secara harian sejak pembukaan.
Saham di sektor energi yang memiliki kapitalisasi pasar di atas ITMG yaitu Bayan Resources (BYAN), Adaro Energy (ADRO), Adaro Minerals (ADMR), dan Bukit Asam (PTBA).
Per 14:43, kelima perusahaan tersebut kompak mengalami penurunan, dengan ITMG yang mengalami penurunan terbesar.
Saham ITMG sudah ditransaksikan sebanyak 3.757 kali dengan volume sebesar 1,49 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 52,86 miliar. Adapun, kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 39,9 triliun.
Hingga pukul 14:47 WIB, di order ask atau jual, terdapat 100.373 lot antrian di harga Rp 35.375/lembar. Sedangkan, antrian beli atau bid terpampang kosong akibat harga saham yang ARB, sehingga investor dapat beli tanpa perlu antri.
Laba ITMG secara Year-on-Year (YoY) periode 2021-2022 mengalami pertumbuhan 175% dari Rp 6,7 triliun menjadi 18,7 triliun. Secara ekuitas atau book value, ITMG memiliki total modal sebesar Rp 30,4 triliun.
Dari rasio harga dan nilai bukunya, price to earnings ratio (PER) ITMG saat ini mencapai 2,14 kali (annualized), sedangkan rasio price to book value (PBV) ITMG saat ini sebesar 1,31 kali. Secara total utang dibagi dengan total modal atau yang biasa disebut (DER), ITMG memiliki nilai 0,35.
Jika dibandingkan dengan industri batu bara dan pertambangan, maka saham ITMG tergolong murah karena PER dan PBV-nya berada di atas rata-rata sektor minyak, gas, dan batu bara. Adapun rata-rata PER sektor mencapai 4,76 kali, sedangkan rata-rata PBV sektor mencapai 1,76 kali.
Penurunan harga saham ITMG disebabkan oleh cum date dividend pada 10 April 2023. Pembagian dividen sebesar Rp 6416 per lembar dan EPS tahun 2022 ITMG sebesar Rp 16.559, sehingga dividend payout ratio (DPR) dari pembagian dividen ini sebesar 38,7%.
Pada perdagangan Jumat pekan lalu, harga batu bara kontrak April di pasar ICE Newcastle memang ditutup posisi US$ 193 per ton.Kenaikan pada pekan lalu ditopang oleh membaiknya permintaan dari Asia, hujan badai di Australia (Queenslannd dan New South Wales), serta proyeksi cuaca yang lebih dingin di Eropa.
Permintaan dari Asia, terutama India kemungkinan masih deras pada minggu ini. Pasalnya, India tengah mempersiapkan diri menghadapi musim panas pada April-Juni mendatang.
Melemahnya permintaan dari India setelah April atau pada beberapa bulan mendatang akan menekan harga batu bara.
Impor batu bara India menjadi 148,58 juta ton pada April 2022-Februari 2023. Jumlah tersebut melonjak 32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat 112,38 juta ton.
India adalah konsumen batu bara terbesar kedua di dunia setelah China sehingga akan sangat menentukan pergerakan harga.
Dengan produksi yang meningkat maka impor bisa saja berkurang sehingga permintaan global ikut melemah. Harga batu bara pun melandai.
Untuk pasar Eropa, permintaan sepertinya masih lemah. Ambruknya harga gas bisa terus menekan harga batu bara pekan ini.
Selain India, China juga diharapkan mampu mengerek harga batu bara pada pekan ini. Namun, permintaan dari China masih akan sangat tergantung pada seberapa cepat industri baja mereka berkembang.
Komitmen Australia terhadap energi bersih menjadikan Australia harus mengurangi produksi per tahun sebesar 5%. Ditambah, terdapat gangguang ekspor dari Australia akibat hujan lebat dan penutupan jalur kereta api.
Namun ada sentimen negatif pekan ini yang menyebabkan ikut terseretnya harga batu bara yakni berbalik arahnya proyeksi cuaca di Eropa. Batu bara adalah sumber energi alternatif bagi gas sehingga harganya saling mempengaruhi.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[-]
-
India Jadi Biang Kerok, Harga Batu Bara Tak Membara Pekan Ini(mza/mza)
Sentimen: negatif (99%)