Depo Plumpang terbakar pada tanggal 3 Maret 2023. Kurang lebih sebulan yang lampau, insiden kebakaran ini telah menyebabkan korban jiwa di masyarakat disertai polemik mengenai sejarah depo Plumpang yang berujung kepada desakan relokasi atau pemindahan Depo Plumpang.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dalam paparannya sempat menyampaikan bahwa kebakaran bukan disebabkan oleh tangki BBM, karena tangki-tangki BBM berada dalam kondisi yang baik dan aman.

Yang paling penting Nicke memastikan bahwa suplai BBM akan tetap aman, menggunakan pipa yang berasal dari laut untuk menjamin suplai BBM kepada masyarakat di 22 Kabupaten / kota di seluruh wilayah Indonesia.

-

-

Sebulan sudah berjalan, Pertamina juga dimintakan oleh Komisi VII DPR RI untuk menyampaikan hasil audit penyebab terjadinya kebakaran di Depo Plumpang kepada DPR dan masyarakat.

Aktivis dan Pengamat Energi dari Pandawa Nusantara, Pramukti mengapresiasi langkah Pertamina yang cekatan melakukan penanggulangan terkait kebakaran tersebut termasuk memastikan peristiwa itu tidak mengganggu pasokan energi ke masyarakat.

Hanya saja ia mengingatkan bahwa Pertamina memiliki kewajiban moral untuk menyampaikan kepada publik mengenai laporan hasil audit tersebut.

"Kami setuju dengan apa yang disampaikan juga oleh Komisi VII DPR RI. Disamping itu kami juga meminta kepada Pertamina dan Pihak Aparatur Hukum Kepolisian menyampaikan kepada publik mengenai hasil investigasinya di Depo Plumpang, apa yang sebenarnya terjadi," tutur dia.

Belum lama ini pihak Kepolisian menyampaikan telah memeriksa kurang lebih 55 orang terkait insiden kebakaran tersebut.

"Kami mendapat informasi dari berbagai pihak, terkait adanya karyawan atau pejabat Pertamina yang disanksi pecat sebagai buntut dari kebakaran Plumpang. Pihak Pertamina juga harus sampaikan apakah selain adanya human error, juga ada faktor lain yang menyebabkan terbakarnya depo Plumpang?" jelasnya.

Ia menabahkan, Pertamina harus melakukan antisipasi menyeluruh termasuk menyeleksi sumberdaya manusia yang andal untuk meminimalisir risiko terjadinya human error yang bisa memicu terulangnya insiden kebakaran.

"Meskipun sudah ada pemberhentian Direktur Pertamina, dan adanya karyawan yang bertanggung jawab, kita meminta jangan ada lagi Depo, Kilang Pertamina yang terbakar. Pertamina sebagai perusahaan besar harus terus berbenah, harus terus melakukan tindakan-tindakan pencegahan, menguatkan kapasitas Sumber Daya Manusia, Meminimalisir human error, membangun SOP yang kuat, tidak lupa membangun kepedulian juga kepada masyarakat dan lingkungan sekitar termasuk terus bertanggung jawab terhadap urusan ekonomi, sosial kemasyarakatan apabila terkena dampak dari adanya insiden di Pertamina," tegas dia.