Bintang White Lotus, Aubrey Plaza, kembali menjadi sorotan setelah video wawancaranya pada 2013 viral. Dalam tayangan tersebut ia membuat pengakuan mengejutkan di mana ia diminta oleh seorang sutradara untuk masturbasi di depan kamera dan disaksikan oleh para kru.

Video itu diambil dari acara talk show yang dipandu oleh Conan O'Brien di mana si aktris ditanyakan soal adegan yang paling diingatnya. Kala itu Aubrey membahas soal film komedi romantis bertajuk The To Do List di mana ia berperan sebagai gadis remaja bernama Brandy.

Pada film yang disutradarai oleh Maggie Carey itu ada sebuah adegan di mana karakternya melakukan masturbasi.

-

-

"Aku membacanya di naskah yang bilang,'Brandy (melakukan) masturbasi'. Di kepalaku aku membayangkan adegan indah di mana kau hanya melihat tanganku keluar-masuk frame. Itu lah yang ku pikirkan, namun saat aku tiba di lokasi kamera sudah dipasang di langit-langit (kamar). Aku pun hanya mengenakan celana dalam dan (kaus) Bill Clinton, dalam ruangan yang penuh laki-laki (para kru) yang sedang merokok," ungkapnya sambil bercanda soal kru yang merokok.

"Lalu aku pun menanyakan pada sutradara apa yang harus ku lakukan," kenangnya.

"Dan ia pun mengatakan,'Masturbasi, seperti di naskah'."

Aubrey pun melakoni adegan vulgar itu di depan kamera dan juga para kru laki-laki. Meski begitu ia menjelaskan kamera sama sekali tak menyoroti bagian intimnya dan lebih mengambil gambar medium atau body shot.

Sebelumnya Aubrey Plaza juga melakoni adegan intim pada serial The White Lotus bersama dengan Theo James. Adegan itu pun ramai dibahas oleh para penonton.Keduanya tampak berada di kamar mandi, di mana Cameron (Theo James) membuka celananya dan Harper (Aubrey Plaza) terlihat mengintip bagian intim sang aktor melalui kaca.

Dalam wawancaranya bersama Entertainment Weekly, Theo James pun mengaku adegan tersebut sebenarnya dilakukan dengan lebih parah lagi.

Di trailer penonton disuguhkan gambar bagian intim Theo James yang diambil secara jauh, maka ketika syuting para kru justru melakukannya secara close-up.

"Pada hari itu, kami harus mencari tahu apa itu (trailer) karena tak bisa menggunakan (adegan) aslinya, yang direkam secara frontal. Kami merekam itu dan rasanya terlalu berlebihan, terlalu agresif. Apa yang kami dapatkan sedikit lebih buram, dan itulah yang dilakukan Mike dengan sangat baik. Anda tidak pernah yakin seratus persen dari niat sang karakter," pungkasnya.