Sentimen
Negatif (99%)
7 Apr 2023 : 13.34
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Banjarnegara, Palembang

Kasus: pembunuhan

Tokoh Terkait

Sosok Mulyadi, Korban Pembunuhan Berantai Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet, Hilang Sejak 2021

7 Apr 2023 : 13.34 Views 3

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Sosok Mulyadi, Korban Pembunuhan Berantai Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet, Hilang Sejak 2021

TRIBUNNEWS.COM - Polisi telah mengidentifikasi 4 dari 12 korban pembunuhan berantai yang dilakukan dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Pelaku pembunuhan yang bernama Mbah Slamet tidak mengingat nama-nama korban yang telah dibunuh sehingga membuat petugas kesulitan melakukan identifikasi.

Satu di antara korban yang telah teridentifikasi bernama Mulyadi (46) dan berasal dari Palembang, Sumatra Selatan.

Mulyadi bekerja di sebuah perusahaan pengembang proyek perumahan.

Ia dikabarkan hilang sejak tahun 2021 setelah pergi ke Banjarnegara menggunakan mobil Innova sendirian.

Baca juga: Sederet Pengakuan Dukun Sadis Mbah Slamet: Uang Korban untuk Bayar Utang hingga Ingin Tobat

Diduga Mulyadi pergi ke Banjarnegara untuk bertemu Mbah Slamet karena terlilit utang.

Rumah Mulyadi yang terletak di Jalan Inspektur Marzuki, Lorong Bhakti Pakjo Ujung, Kecamatan Ilir Barat, Palembang, sudah dua tahun tidak dihuni oleh korban.

Ketua RT setempat, Idris mengatakan di dalam rumah dua lantai tersebut hanya dihuni istri Mulyadi dan dua anaknya.

"Rumah itu telah ditinggal Mulyadi ke Banjarnegara semenjak dua tahun yang lalu," paparnya, Rabu (5/4/2023), dikutip dari Sripoku.com.

Meski Mulyadi sudah dua tahun tidak pulang, rumahnya masih terawat dan terlihat bersih.

Ia mengungkapkan Mulyadi pergi sejak 2021 karena memiliki sejumlah utang.

"Kemungkinan alasannya itu, karena dia ini kan pemborong, kompleks tempat dia tinggal pun dulu dia yang megang proyeknya," sambungnya.

Baca juga: Kaget Orangtuanya Jadi Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara, Rani: Bilangnya Sudah Mau Pulang

Idris mengaku tidak begitu mengenal Mulyadi karena yang bersangkutan jarang berada di rumah.

"Kami tidak terlalu akrab dengan Mulyadi, karena memang orangnya jarang bergaul," tandasnya.

Sentimen: negatif (99.9%)