Awal Mula Mgdalenaf Dituding Andalkan Jumlah Follower Demi Makan Gratis
Detik.com Jenis Media: Hiburan
Pernyataan food Vlogger Mgdalenaf atau Magdalena pada salah satu podcast. Alih-alih curhat dukanya menjadi food vlogger, Mgdalenaf justru panen cibiran dan hujatan.
Awal mula Mgdlenaf dihujat saat dia bercerita soal pengalamannya saat me-review makanan. Sudah punya jutaan follower di media sosial, Mgdalenaf mengaku masih suka dipandang sinis atau sebelah mata oleh para pebisnis kuliner.
"Aku tahun lalu, aku mau datang ke tempat makan. Aku udah nunjukin followers aku berapa, bisa bantu sejauh apa, dia bilang 'ini kan bisnis, saya dikasih apa'," kata Mgdalenaf dalam podcast tersebut.
"Saya bilang, 'Pak ini nilainya tidak ternilai loh', dalam hati. Kalau misalnya lo disuruh bayar gue, bisa bayar berapa? Itu sering banget," pungkasnya.
Selain itu, Mgdalenaf juga merasa food vlogger masih suka dipandang sebelah mata. Saat datang ke sebuah restoran tidak dijamu dengan baik.
"Aku tuh masih sering dipandang sebelah mata banget. Apalagi teman-teman aku yang lebih kecil lagi. Atau pas lagi review restoran itu dibiarin aja nggak dijamu. Aku pikir kok nggak ada kelasnya banget ya food vlogger," katanya.
Alhasil curhatannya itu justru membuat penggemar kecewa. Mereka tak menyangka Mgdalenaf 'menjual' follower demi bisa makan di restoran yang ditujunya.
Klarifikasi MgdalenafDalam klarifikasinya, Mgdalenaf menegaskan ini hanya salah paham saja. Mgdalenaf menjelaskan ada dua prosedur kerja sama dengannya, melalui endorse dan review sukarela.
Menunjukkan jumlah follower sudah menjadi prosedur dari timnya.
"Di sini aku menjelaskan secara detail prosedur bagaimana kerja sama review sukarela itu dilakukan. Di mulai dari tim MGDALENAF akan melakukan riset dan kurasi objektif terhadap UMKM yang mau dituju. Kemudian tim MGDALENAF akan meminta perizinan syuting kepada pelaku usaha baik melalui WhatsApp atau SMS resmi, begitu pula dengan kunjungan langsung," jelas Mgdalenaf dalam klarifikasinya yang diunggah di TikTok pada Kamis (6/4/2023).
"Tim akan memperlihatkan portofolio media MGDALENAF, salah satu instrumennya adalah jumlah followers. Supaya pelaku usaha mengerti bagaimana manfaat digitalisasi dari media MGDALENAF dan tahap ini hanya dilakukan untuk meminta perizinan syuting saja," tegasnya.
Mgdalenaf menegaskan timnya selalu berinisiatif untuk membayar makanan yang sudah mereka review. Apa yang mereka lakukan selama ini untuk membantu mendigitalisasikan UMKM kuliner di Indonesia.
"Kemudian setelah mendapatkan izin aku dan tim akan melakukan review tanpa memungut biaya apa pun. Dan, tentunya selalu berinisiatif untuk membayar makanan yang di-review," tegas Mgdalenaf.
Simak Video "Food Vlogger Mgdalenaf Minta Maaf Usai Curhat Pernah Ditolak Restoran"
[-]
(pus/dar)
Sentimen: positif (64%)