Sentimen
Positif (48%)
5 Apr 2023 : 13.44
Informasi Tambahan

Kab/Kota: California

Kasus: Narkoba

Tokoh Terkait

AI Diam-diam Sudah Jadi Guru Sekolah di Silicon Valley

5 Apr 2023 : 20.44 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: Tekno

AI Diam-diam Sudah Jadi Guru Sekolah di Silicon Valley
Jakarta -

Diam-diam ada sekolah yang gurunya adalah Artificial Intelligence. Meskipun masih banyak kesalahan, tetapi sambutan dari siswa dan orang tua cukup baik.

Mungkin kita akan enggan jika ternyata guru yang mengajar anak kita adalah AI. Hal ini karena melihat dari banyaknya bukti yang menunjukkan jika ChatGPT dan bot AI lain sering salah dalam memberikan fakta dan melakukan penjiplakan begitu mudah.

Tapi tampaknya hal itu tidak berlaku di Khan Lab School, sebuah sekolah swasta di Silicon Valley, California, Amerika Serikat. Mengutip dari Futurism, Rabu (5/4/2023), kegiatan mengajar di sana dilakukan oleh AI yang baru saja diluncurkan oleh OpenAI bernama 'Khanmigo'.

-

-

Namun, AI itu masih sering melakukan kesalahan, karena cukup baru. AI tersebut mengatakan jika para siswa bisa memberi emoji 'jempol ke bawah' apabila menemui kesalahan pada dirinya.

Seringkali, banyak chatbot yang dilengkapi dengan peramban tambahan seperti Microsoft Bing, hal itu dilakukan untuk memberikan jawaban.

"Tujuannya bukan hanya memimpin para siswa untuk menjawab, melainkan tutor yang bijaksana," kata Salman Khan, pendiri Khan Academy.

Seorang guru bernama Julia Doscher, menganggap para siswa terlalu serius dan fokus kepada matematika. Dia berharap siswa bisa mengajukan pertanyaan konyol lebih banyak kepada Khanmigo.

Meskipun memperlambat siswa, namun itu bisa menjadi berharga bagi siswa yang terlalu pemalu dan malu untuk meminta bantuan lebih lanjut.

"Ia memberikan jawaban lebih dari yang saya kira dan tulis," ungkap Neil Siginatchu, seorang siswa laki-laki berusia delapan tahun.

Sejauh ini, Khanmigo mendapatkan respons baik dan bagus, penghalang utamanya hanyalah keamanan. Jangan sampai AI memberikan pernyataan perihal narkoba atau ujaran kebencian.

Mengantisipasi hal itu, Khan melakukan upaya keras dalam memagari AI ini lebih dari ChatGPT. Antisipasi dilakukan agar pendidik bisa memantau input siswa serta menandai kata-kata umpatan serta konten lainnya.

"Sebagian besar orang tua bersemangat akan hal itu. Yang mereka inginkan hanya pembatas yang jelas," ungkap Khan.

*Artikel ini ditulis oleh Mahendra Lavidavayastama peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

Simak Video "Peneliti Sebut AI Bisa Sebabkan Kepunahan Manusia"
[-]
(fay/fay)

Sentimen: positif (48.5%)