Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla, baru saja mengunggah laporan pengiriman dan produksi kendaraan pada kuartal pertama 2023. Total pengiriman mobil untuk kuartal ini mencapai 422.875, naik hingga 36% dibanding periode yang sama pada 2022 dengan 310.048 pengiriman.

Selain itu, pengiriman tahun ini mengalami pertumbuhan sekitar 4% dibanding pada kuartal akhir 2022 yaitu 405.278 pengiriman. Sebagai informasi, jumlah pengiriman tersebut merupakan perkiraan penjualan terdekat yang diungkapkan oleh Tesla dan tidak dibagi berdasarkan model maupun wilayah pengiriman.

Adapun, Tesla melaporkan sekitar 10.695 pengiriman kendaraan Model S dan X serta 412.180 sedan Model 3 dan crossover Model Y.

-

-

Sementara itu, angka produksi kendaraan Tesla mencapai 440.808 pada kuartal ini. Rinciannya, 19.437 Model S dan X serta 421.371 Model 3 dan Y. Meski demikian, perusahaan tidak memasukkan angka produksi dan pengiriman untuk kendaraan truknya, Semi.

"Kami terus bertransisi menuju produksi berbagai macam kendaraan yang lebih merata di setiap regional," tulis perusahaan dalam sebuah pernyataan hari, dikutip dari CNBC, Senin (3/4/2023).

Tesla kini menjual empat model kendaraan yang diproduksi di dua pabrik perakitan kendaraan di AS, satu di Shanghai, dan satu lagi di luar Berlin. Pada bulan Maret, CEO Elon Musk mengumumkan rencana perusahaan untuk membangun pabrik baru di Monterrey, Meksiko.

Perusahaan juga memproduksi truk, Semi, di pabrik baterainya di Sparks, Nevada. Perusahaan memulai pengiriman Semi pada Desember 2022.

Menurut perkiraan rata-rata, yang disusun oleh FactSet pada hari Jumat, Wall Street memproyeksikan Tesla melaporkan pengiriman sekitar 432.000 kendaraan untuk kuartal tersebut. Perkiraan yang dimasukkan dalam analisis FactSet berkisar antara 410.000 hingga 451.000 pengiriman.

Sementara itu, peneliti independen yang menerbitkan di bawah TroyTeslike memprediksi pengiriman 427.000 dan produksi sebanyak 445.920 kendaraan.

Kuartal pertama tahun 2023 ditandai dengan pemotongan harga berulang kali oleh Tesla termasuk di AS, Eropa, dan China. Langkah itu memicu adanya "perang harga" di sektor kendaraan listrik, dan menimbulkan tantangan bagi para pesaing, termasuk Ford dan General Motors, yang mencoba mendapatkan pangsa pasar di segmen kendaraan listrik sepenuhnya di dalam negeri.

Saham Tesla naik lebih dari 60% pada kuartal pertama, ditutup pada US$ 207,46 pada hari Jumat (31/3) menjelang laporan produksi dan pengiriman. Sebelumnya, saham mereka ditutup pada US$ 123,18 pada 30 Desember, hari terakhir perdagangan di tahun 2022.