Sentimen
Negatif (100%)
2 Apr 2023 : 20.03
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: New York

Tokoh Terkait

Harga Kripto Masih Disitu-Situ Aja, Ternyata Karena Ini

2 Apr 2023 : 20.03 Views 7

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Harga Kripto Masih Disitu-Situ Aja, Ternyata Karena Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto cenderung bervariasi pada perdagangan Minggu (2/4/2023), di tengah masih terjadinya gonjang-ganjing industri kripto di Amerika Serikat (AS) karena pemerintah AS dinilai terlalu membatasi mereka.

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 15:05 WIB, Bitcoin terpantau turun tipis 0,04% ke US$ 28.420,85 per keping (Rp 426.028.542 per keping, kurs Rp 14.990/US$). Sedangkan Ethereum melemah 0,16% ke US$ 1.821,17 per keping (Rp 27.299.338 per keping).

Namun untuk beberapa koin alternatif (altcoin) terpantau menguat, kecuali Cardano. Dogecoin menjadi altcoin yang mencatatkan penguatan paling besar pada hari ini yakni melejit 9,06% ke US$ 0,08415 per keping (Rp 1.261 per keping).

-

-

Berikut pergerakan delapan kripto utama non-stablecoin.

Cryptocurrency Dalam Dolar AS Dalam Rupiah Perubahan Harian (%) Perubahan 7 Hari (%) Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar) Bitcoin (BTC) 28.420,85 426.028.542 -0,04% 3,23% 549,51 Ethereum (ETH) 1.821,17 27.299.338 -0,16% 3,81% 219,37 BNB 315,55 4.730.095 0,29% -2,69% 49,82 XRP 0,5147 7.715 0,88% 12,59% 26,60 Cardano (ADA) 0,3876 5.810 -1,09% 8,99% 13,47 Dogecoin (DOGE) 0,08415 1.261 9,06% 12,87% 11,68 Polygon (MATIC) 1,12 16.789 0,65% 2,87% 10,15 Solana 21,19 317.638 0,79% 1,98% 8,17

Sumber: CoinMarketCap

Para pelaku industri kripto menyoroti sejumlah kebijakan pemerintah AS yang dinilai terlalu membatasi mereka.

Buntut dari galaknya pemerintah AS, bursa Bittrex memilih untuk menutup platform mereka di AS. Namun, mereka tetap beroperasi di luar AS.

Sebagai informasi, Bittrex adalah bursa kripto yang berlokasi di AS. Sebanyak 670 ribu pengguna sudah melakukan transaksi pada bursa yang berdiri sejak 2013 tersebut.

Bittrex memastikan dana pengguna aman dan mereka diberi waktu untuk menarik dana mereka hingga 30 April. Transaksi mereka akan berakhir pada 14 April.

"Setelah sembilan tahun (beroperasi), ekosistem kripto sudah sangat berbeda. Persyaratan regulasi kerap kali tidak jelas dan tanpa didahului oleh diskusi ataupun masukan yang seharusnya. Hal ini membuat kondisi menjadi tidak kompetitif," cuit CEO dan co-founder Bittrex Richie Lai, dalam cuitan di twitternya.

Dari sisi aset, bursa Bittrex memang terbilang kecil karena hanya berada di peringkat 71. Nilai perdagangan dalam 24 jam terakhir juga hanya US$ 11,7 juta.

Namun, apa yang terjadi pada Bittrex merupakan cerminan dari industri kripto AS secara umum yakni ketidaksukaan mereka dengan kebijakan pemerintah Negeri Paman Sam.

Keputusan Bittrex menutup platform di AS hanya berselang beberapa hari setelah kasus yang menimpa Binance.

Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi AS (Commodity Futures Trading Commission/CFTC) pertengahan pekan ini menggugat Binance dengan beberapa tuduhan.

Di antaranya adalah memberikan layanan transaksi kepada warga AS secara diam-diam serta melakukan insider trading guna memanipulasi pasar.

Gugatan CFTC membuat banyak investor khawatir sehingga ada penarikan dana hingga US$ 1,6 miliar atau sekitar Rp 24 triliun.

Binance merupakan salah satu bursa kripto terbesar di dunia dengan transaksi sekitar US$ 23 triliun.

Binance bukan kali ini saja menghadapi tuntutan dari pemerintah AS. Sebelumnya, Komisi Bursa dan Sekuritas AS (Securities and Exchange Commission/SEC) menuduh Binance memiliki cabang bursa di AS serta melakukan transaksi atas sekuritas yang tidak terdaftar.

Departemen Kehakiman AS serta Departemen Pajak AS (IRS) juga pernah menyelidiki Binance karena dicurigai terlibat dalam pencucian uang.

Sebelum Binance, SEC pada 23 Maret lalu juga menuntut pengusaha kripto Justin Sun dengan sejumlah dugaan pelanggaran. Termasuk di dalamnya adalah memberikan endorsement kepada selebriti seperti Lindsay Lohan.

Pada awal Maret, Jaksa Agung New York Tish James menggugat bursa kripto KuCoin karena dianggap melakukan operasi tak memiliki ijin.

Sejak tahun lalu, pemerintah AS serta Senat AS memang tengah menyoroti tajam industri kripto. Mereka juga tengah merancang sejumlah kebijakan baru kepada industri tersebut.

Hal ini pun membuat industri kripto yang tengah berkembang pada akhirnya gagal untuk bertumbuh. Alhasil, banyak perusahaan atau proyek kripto yang gagal akibat ketidakjelasan terkait aturan kripto di AS.

Ketidakjelasan tersebut membuat krisis besar-besaran yang terjadi di 2022, mulai dari kasus Terra Luna, Celsius Network dan Three Arrows Capital (3AC), serta kejatuhan FTX.

Hingga kini, Bitcoin pun sulit untuk menembus level psikologis US$ 30.000 dan Ethereum juga demikian, sulit untuk menembus level psikologis US$ 2.000.

Padahal keduanya tinggal sedikit lagi menyentuh level psikologis tersebut. Namun, karena investor kripto saat ini tidak terlalu tertarik seperti tahun 2021 lalu, maka prospek kripto dalam jangka pendek hingga menengah masih akan berjalan di tempat.

Namun, pengamat kripto berharap bahwa kondisi akan lebih baik pada akhir tahun ini.

CNBC INDONESIA RESEARCH


[-]

-

Sabda The Fed Jegal Kripto, DOGE 'Gorengan' Elon Musk Ambrol
(chd/chd)

Sentimen: negatif (100%)