Sentimen
Positif (66%)
30 Mar 2023 : 17.15
Informasi Tambahan

Event: Piala Dunia U-20 2021

Kab/Kota: Denpasar

Tokoh Terkait

Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Gubernur Bali I Wayan Koster Diprotes di Dunia Nyata dan Jagat Maya

31 Mar 2023 : 00.15 Views 2

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Bola

Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Gubernur Bali I Wayan Koster Diprotes di Dunia Nyata dan Jagat Maya

Sehari setelah pengumuman FIFA, I Wayan Koster tidak dapat ditemui di kantornya, Senin (30/3/2023). Dia tengah menjalankan sejumlah agenda di luar Gubernuran, Renon Denpasar. Dikatakan Tim Humas Gubernur Bali, pagi hari Koster sudah menghadiri rapat internal di Rumah Jabatan, Jayasabha.

"Sejak jam 9 pagi ini Kamis 30 Maret 2023 ada rapat internal di rumah jabatan Jayashaba," ujar tim Humas yang ditemui di Wisma Sabha Utama Kantor Gubernur Bali pada Kamis 30 Maret 2023.

Ditambahkan juga oleh tim humas agenda Gubernur dilanjutkan dengan menghadiri puncak acara Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Singaraja ke-419 di Buleleng. Saat Koster tidak ngantor, Komunitas Masyarakat Peduli Timnas Sepak Bola menggelar aksi demo di kantor DPRD yang bersebelahan dengan kantor gubernur Bali. Mereka tampak membentangkan spanduk satir bertuliskan,"Terima kasih kepada Wayan Koster atas suksesnya menghancurkan masa depan sepak bola Indonesia."  

Mengenai tanggapannya terkait keputusan FIFA menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, Wayan Koster telah mengirimkan pernyataan resmi melalui rilis kepada wartawan. Dalam keterangan tersebut, Wayan Koster kembali menjelaskan kenapa dia ngotot untuk menolak kehadiran Israel di Piala Dunia U-20 2023. 

Menurut Wayan Koster, ada tiga dasar penolakannya terhadap kehadiran Israel di Bali. Pertama, untuk menghormati konstitusi UUD NRI 1945 dalam pembukaan alinea kesatu, bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Prinsip ini dipegang teguh oleh Bung Karno sebagai Bapak Bangsa. Sementara kedua, Israel menjajah Palestina berpuluh puluh tahun lamanya, dan tidak menghormati kedaulatan dan kemanusiaan bangsa Palestina, yang tidak sesuai dengan garis politik Bung Karno; dan ketiga, bahwa Indonesia tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel.

 

Sentimen: positif (66.7%)