Nusa Dua -

Inflasi diperkirakan akan berada di bawah 4% pada semester II mendatang, tepatnya setelah memasuki bulan September. Prediksi ini diungkapkan langsung oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Perry menjelaskan inflasi inti akan berada di level 3% sementara inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) kemungkinan berada di 3,5%.

Saat ini sendiri, inflasi masih berada pada level 5,47% pada bulan Februari 2023. Di waktu yang sama inflasi inti mencapai 3,09%.

-

-

Perry juga memproyeksikan beberapa indikator ekonomi Indonesia lainnya yang akan terus membaik. Misalnya pertumbuhan ekonomi yang akan tumbuh dalam rentang 5,1-5,2% pada tahun ini.

Pertumbuhan ekonomi itu akan meningkat menjadi sekitar 5,3% pada tahun depan. Pertumbuhan solid itu didukung oleh meningkatnya investasi, ekspor, dan konsumsi domestik.

Dia mengatakan tren inflasi tinggi nampaknya masih akan terjadi hingga tahun depan. Sejalan dengan itu, dia memprediksi suku bunga Bank Sentral Federal Reserve akan berada di level 5,5%.

"Kami juga melihat tingkat dana Fed mungkin akan mencapai tidak hanya 5% tetapi lebih mungkin 5,5% lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama," ujar Perry di Nusa Dua, Bali, Rabu (29/3/2023).

(hal/zlf)