Sejumlah atlet Indonesia mengalami cedera saat mengikuti tur Eropa yang dimulai pada dua pekan lalu. Berikut pebulutangkis yang mengalaminya.

Cedera menjadi hal yang tak bisa dihindari oleh para atlet. Pemicunya bisa segala macam, mulai dari persiapan yang kurang baik, tekanan pertandingan yang ketat, hingga kurangnya waktu recovery karena jadwal yang padat.

Hal itu pun kini dialami para pemain Indonesia. Sejauh ini, mereka memang dijadwalkan mengikuti turnamen Eropa. Dimulai dari All England 2023 yang dimulai sejak 14 Maret lalu, Swiss Open, Spain Masters, hingga Orleans Masters yang berlangsung 4-9 April mendatang.

-

-

Namun, baru dua turnamen Eropa (All England dan Swiss Open) yang dijalani. Para atlet satu per satu bertumbangan karena cedera. Alhasil, beberapa di antaranya ditarik mundur dari turnamen yang sudah didaftarkan oleh PBSI, guna melakukan perawatan dan pemulihan di Jakarta.

Mohammad Ahsan

Ahsan sejatinya tampil baik di All England 2023. Bersama Hendra Setiawan, ia mampu melangkah ke partai final turnamen BWF World Tour 1000 tersebut.

Sayangnya, saat laga final All England melawan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, ia mengalami masalah pada lutut kirinya menjelang akhir pertandingan.

Sempat mendapatkan perawatan di pinggir lapangan, tapi kemudian juara All England 2019 itu tetap memutuskan untuk menyelesaikan pertandingan.

Selepas laga, Ahsan kemudian menggunakan kursi roda saat meninggalkan lapangan. Lalu, dibantu Fajar dan Rian saat berjalan menuju podium.

Ahsan sendiri usai All England, tak mengikuti tiga turnamen lainnya. Bersama Hendra, ia merencanakan tampil di Kejuaraan Asia 2023.

Apriyani Rahayu

Apriyani diketahui mengalami cedera pada bahu bagian kanannya. Semula, Apri/Fadia tak mengalami masalah hingga memasuki babak semifinal Swiss Open 2023.

Mereka bahkan bersiap untuk menghadapi ganda Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang). Ganda putri andalan Indonesia itu kalah 17-21 pada gim pertama, kemudian tertinggal 10-16 pada gim kedua.

Apri kemudian menyatakan retired setelah bahu kanannya kesakitan. "Kemarin malam (sebelum pertandingan semifinal), bahu saya seperti ngilu sekali. Saya hari ini tetap memaksakan main dengan menahan sakit saja," kata Apri dalam rilis PBSI.

"Sebenarnya cedera ini timbul dan hilang. Terasa tapi terus hilang. Saya seperti tidak merasa sakit, tapi kemudian merasa sakit lagi."

"Cedera bahu kanan ini pasti sangat mengganggu. Kalau tidak, pasti saya tidak akan retired. Namanya atlet pasti ada namanya cedera. Saya hanya berpikiran untuk ke depan, daripada memaksa tapi malah makin berat cedera. Minta doanya saja supaya saya bisa balik main lagi," tuturnya.

Rinov Rivaldy

Rinov mengalami cedera di bagian tangan kanannya saat bertanding di perempatfinal Swiss Open.

Kondisi tersebut terjadi saat menghadapi Ye Hong Wei/Lee Chia Hsin (Taiwan) di gim pertama. Setelah mengakhiri laga dengan skor 18-21, Rinov/Mentari memutuskan mundur.

Kepala pelatih ganda campuran, Amon Sunaryo, mengatakan keputusan tersebut sudah tepat. Sebab, cedera yang dialami Rinov sebenarnya sudah muncul sejak mereka main di All England, pada pekan sebelumnya.

"Sebenarnya sayang juga dia (Rinov) harus mundur di perempatfinal. Tetapi karena masih banyak kejuaraan di depan, dia memang lebih baik menjalani perawatan dulu, disembuhkan dulu cederanya supaya ke depan lebih fit dan siap lagi," kata Amon.

Chico Aura Dwi Wardoyo

Chico mengalami cedera ankle kaki bagian kiri saat melawan Viktor Axelsen (Denmark) pada babak pertama Swiss Open. Saat itu, pertandingan baru berjalan lima menit, dan Chico dalam posisi tertinggal 1-5.

Chico berjalan pincang usai melakukan smes melompat yang akhirnya dapat dikembalikan oleh Axelsen. Pebulutagkis asal Papua itu sempat mendapat perawatan, tapi kemudian ia tak mampu melanjutkan laga.

Ia kemudian menggunakan kursi roda saat meninggalkan lapangan pertandingan. Chico sejatinya akan main di Spain Masters, tapi kemudian ditarik mundur karena cedera yang dialaminya.