Sentimen
Negatif (98%)
28 Mar 2023 : 06.20
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Moskow

Tokoh Terkait

Investor Was-Was, Harga Minyak Mentah Jadi Liar

28 Mar 2023 : 06.20 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Investor Was-Was, Harga Minyak Mentah Jadi Liar

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia stabil pada perdagangan siang hari ini karena investor masih wait and see terhadap kondisi pasar keseluruhan saat ini.

Menurut data Refinitv pada perdagangan Senin (27/3/2023) pukul 13.30 WIB harga minyak mentah acuan Brent tercatat US$75,70 per barel, naik 1%. Sedangkan West Texas Intermediate (WTI) naik 1,03% ke US$69.97 per barel.

Pasar minyak mengamati dengan seksama sentimen di pasar keuangan, sementara fundamental minyak tetap dikesampingkan, kata Vandana Hari, pendiri penyedia analisis pasar minyak Vanda Insights.

-

-

"Harapkan sebagian besar aksi harga di Brent dan WTI berjangka terjadi selama jam perdagangan Eropa dan AS, ditandai dengan banyak volatilitas intraday," kata Vanda.

"Rebound yang kuat tidak akan terjadi sampai krisis (perbankan) menghilang sepenuhnya, yang bisa memakan waktu berhari-hari, bahkan berminggu-minggu," tambahnya.

Harga mendapat dukungan dari komentar Presiden Vladimir Putin bahwa dia akan menempatkan senjata nuklir taktis di Belarusia, sehingga meningkatkan ketegangan geopolitik di Eropa atas Ukraina.

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan pada hari Jumat bahwa Moskow sangat dekat untuk mencapai target pemotongan produksi minyak mentah sebesar 500.000 barel per hari (bpd) menjadi sekitar 9,5 juta bpd.

Meskipun menurunkan produksi, Rusia diperkirakan akan mempertahankan ekspor minyak mentah dengan memangkas produksi kilang pada bulan April.

Ekspor produk minyak Rusia sampai saat ini lebih terpengaruh daripada ekspor minyak mentah oleh embargo Uni Eropa baru-baru ini, dengan berton-ton solar terjebak di kapal menunggu pembeli.

Investor juga mengawasi manufaktur China dan indeks manajer pembelian jasa (PMI) yang akan dirilis akhir pekan ini.

Di sisi lain indeks dolar menguat karena investor mengamati langkah regulator untuk mengendalikan kegelisahan dalam sistem perbankan global. Dolar yang lebih kuat membuat komoditas berdenominasi dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya dan cenderung membebani permintaan minyak.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


[-]

-

OPEC+ Tetap Pangkas Produksi, Harga Minyak Makin Tinggi
(mae/mae)

Sentimen: negatif (98.3%)