Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Perum BULOG
Tokoh Terkait
RI Mau Impor Beras 2 Juta Ton dari 5 Negara Ini
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menugaskan Perum Bulog impor beras 2 juta ton hingga akhir Desember 2023. Meskipun izin impor untuk beras saat ini belum keluar, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi membeberkan beberapa negara yang kemungkinan menjadi tujuan impor beras, seperti Thailand hingga India.
"Kalau negara importasi yang saya tahu ada India, Pakistan, Myanmar, Vietnam, Thailand. Dua juta ton itu juga angka yang tidak mudah dipenuhi oleh satu negara," tuturnya usai acara Forum Rembug Pangan di Kantor Bapanas, Jakarta Selatan, Senin (27/3/2023).
Arief mengaku bahwa keputusan melakukan impor ini merupakan hal yang sulit. Namun, harus tetap dilakukan agar stok CBP aman.
Walau demikian, ia berharap harga beras di tingkat petani harus tetap terjaga dengan baik dan Bulog tetap menyerap produksi beras dalam negeri.
Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengirimkan surat penugasan kepada Perum Bulog untuk segera mengimpor beras sebanyak 500.000 ton. Dalam surat tersebut, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menuturkan bahwa hal ini merupakan hasil rapat dengan Presiden Joko Widodo tentang Ketersediaan Bahan Pokok dan Persiapan Arus Mudik Idul Fitri 1444 H.
"Kami menugaskan Perum BULOG untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP) dari luar negeri sebesar 2 juta ton sampai dengan akhir Desember 2023. Pengadaan 500 ribu ton pertama agar dilaksanakan secepatnya," demikian tertulis dalam surat yang diterima detikcom, Senin (27/3/2023).
Masih dalam surat tersebut, Arief menerangkan bahwa pasokan beras tersebut akan digunakan untuk mengirim bantuan sosial melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Beras (SPHP). Melalui program itu, bansos akan diberikan kepada 21.353 keluarga penerima manfaat (KPM).
"Pengadaan beras dari luar negeri tersebut agar tetap menjaga kepentingan produksi dalam negeri serta memberikan aspek akuntabilitas dan tata kelola pemerintahan yang baik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," jelas Arief.
Meski demikian, pihaknya tetap meminta Bulog untuk optimal menyerap beras dari petani dalam negeri. "Terutama pada masa panen raya Maret-Mei 2023," tutup surat itu.
(hns/hns)Sentimen: positif (100%)