Sentimen
Positif (100%)
27 Mar 2023 : 14.31
Informasi Tambahan

Event: Olimpiade, Piala Dunia U-20 2021

Kab/Kota: Rawamangun

7 Respons Pengamat hingga Media Dunia Terkait FIFA Batalkan Drawing Piala Dunia U-20 2023 di Bali

27 Mar 2023 : 21.31 Views 3

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Regional

7 Respons Pengamat hingga Media Dunia Terkait FIFA Batalkan Drawing Piala Dunia U-20 2023 di Bali

Pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia terancam. FIFA dikabarkan menunda pelaksanaan undian yang seharusnya berlangsung di Bali pada 31 Maret mendatang. D

iduga penundaan ini dikarena masifnya penolakan Israel sebagai salah satu tim peserta Piala Dunia U-20 2023.

Penolakan kehadiran Israel di Piala Dunia U-20 2023 semakin gencar dalam sepekan terakhir. Jika sebelumnya cuma ormas-ormas yang menentang, kini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Wayan Koster juga menolak daerahnya menjadi lokasi pertandingan Israel di Piala Dunia U-20 2023.

Penundaan undian Piala Dunia U-20 2023 ini dibenarkan pengamat sepak bola Gita Suwondo. Penundaan yang dilakukan FIFA ini dilakukan secara mendadak dan tak diketahui sampai kapan. Namun Gita berharap penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 masih dapat terus berjalan dan Indonesia tak mendapatkan sanksi dari FIFA.

Jika sampai FIFA memindahkan tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 maka Indonesia akan rugi besar. Timnas Indonesia U-20 dipastikan tidak akan bisa ikut bertanding. Jatah akan diberikan kepada tuan rumah pengganti.

Segala macam biaya besar yang sudah dikeluarkan untuk persiapan Piala Dunia U-20 2023 maupun timnas Indonesia U-20 juga bakal mubazir.

"Saya ngak tau kedepannya akan seperti apa. Namun saya menduga dampaknya sangat signifikan bagi Indonesia. Saya berharap tidak ada sanksi dari FIFA. Jika Drawing Piala Dunia U-20 batal bisa jadi FIFA akan mencari negara lain untuk tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Tentu ini sangat merugikan Indonesia. Minimal Indonesia tak akan bisa ikut berlaga di Piala Dunia U-20," ucap Gita.

Menurut Gita, ketika tahun 2019 Indonesia mengajukan diri ke FIFA sebagai pengganti tuan rumah Piala Dunia U-20 menggantikan China, Indonesia harus setuju dengan seluruh persyaratan yang diajukan FIFA. Termasuk menjamin dan menerima semua negara yang lolos babak kualifikasi Piala Dunia U-20.

Sebenarnya kata Gita, untuk memberikan izin atlet sepakbola Israel untuk bertanding di Indonesia tidaklah sulit. Sudah banyak atlet Israel yang bertandang ke Indonesia dan bertanding di beberapa event perhelatan olahraga dunia.

Contohnya di tahun 2015 atlet bulu tangkis Israel bermain di Indonesia Master dan Indonesia Open. Selain itu pada Februari lalu atlet Israel juga bertanding cabang olahraga sepeda di Velodrome Rawamangun.

"Namun karena event olahraganya tak terlalu besar, maka tak menjadi perhatian masyarakat. Namun karena Piala Dunia U-20 merupakan event yang besar, maka banyak pihak yang memperhatikannya," terang Gita.

Lanjut Gita, saat ini negara yang paling siap menyelenggarakan Piala Dunia U-20 adalah Qatar. Sebab mereka baru menyelesaikan Piala Dunia. Jika Piala Dunia U-20 dipindah ke Qatar, menurut Gita tertutuplah kesempatan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia tahun 2040 dan Olimpiade 2036 yang rencananya akan dilaksanakan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Sebab peluang Israel untuk ikut Piala Dunia dan Olimpiade sangat besar. Indonesia bisa dianggap sebagai negara yang tidak bisa menerima kontingen dari negara lain yang diterima IOC dan FIFA. Kecuali IOC dan FIFA yang melarang Rusia karena telah melakukan invasi ke Ukraina. Sedangkan Israel tak dilarang baik oleh IOC maupun FIFA. Indonesia tak bisa mengatakan ingin menjadi tuan rumah untuk Piala Dunia dan Olimpiade namun tak mau menerima Israel," jelas Gita.

 

Sentimen: positif (100%)