Liputan6.com, Jakarta - Timnas Indonesia bakal melakoni dua laga FIFA Matchday kontra Burundi di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (25/3/2023) dan Selasa (27/3/2023).

Jelang menghadapi duel tersebut, pelatih Skuad Garuda Shin Tae-yong angkat bicara soal kemampuan finishing Timnas Indonesia.

Ia menilai masalah yang kerap menjadi bahan kritik Skuad Garuda itu bukan hanya merupakan tanggung jawab staf pelatih timnas. Malahan, perkara finishing juga dipandang sebagai PR klub yang berkewajiban melakukan pembinaan pemain sejak usia dini.

“Kemampuan finishing pemain menurun bukan karena (ada) pelatih yang meninggalkan timnas. Kalau saya melihat, masalahnya di pembinaan usia dini,” tutur Shin tae-yong saat menghadiri konferensi pers pra pertandingan di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (24/3/2023).

“Dari usia dini, (para pemain) memang harus belajar banyak dan meningkatkan kemampuan finishing. Itu yang jadi masalah saat ini,” sambung juru taktik yang pernah menukangi Timnas Korea Selatan tersebut.

Lebih lanjut, Shin Tae-yong juga menyoroti kebiasaan klub yang kerap memakai jasa pemain asing demi mengantisipasi rendahnya kualitas finishing di lini depan.

Padahal menurut sang pelatih, masalah tersebut harusnya bisa diselesaikan dari akar, yakni dengan memberikan latihan finishing yang maksimal sejak pemain menginjak usia dini.

“Di klub pun sama saja. Pastinya untuk posisi striker dan stopper itu bisa jadi masalah, (sehingga) banyak yang menggunakan pemain asing,” tuturnya.

“Untuk meningkatkan kemampuan finishing para pemain timnas, harus dari usia dini. Harus ada perkembangan dulu di usia dini, baru di timnas tidak ada kata finishing kita kurang.”

“Apalagi di timnas tidak ada banyak waktu untuk memperbaiki segala sesuatu, khususnya (dalam hal) finishing. Jadi harus dari klub yang berusaha untuk mencari solusi untuk masalah finishing ini,” tandas Shin Tae-yong.

Berita Video, Erick Thohir Siapkan Laga FIFA Matchday Timnas Indonesia Dalam Waktu Dekat yang Dikabarkan Lewat Preskon, Jumat (10/3/2023)