Pantas Harga Cabai Makin 'Pedas', Suplainya Kurang!
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Harga cabai rawit merah di awal bulan puasa ini mengalami kenaikan hingga menembus Rp 90.000 per kilogram (Kg). Badan Pangan Nasional, mengungkap ada sejumlah penyebab pada kenaikan harga komoditas tersebut.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa mengatakan penyebab pertama adalah karena pasokan di sejumlah daerah berkurang akibat cuaca ekstrem. Meski demikian, ia memastikan pasokan untuk kebutuhan di ramadan akan tercukupi.
"Memang pasokan agak berkurang karena di beberapa kondisi karena beberapa tempat itu hujan dan lain sebagainya, tetapi ketersediaan masih bagus," katanya kepada detikcom, Jumat (24/3/2023).
Penyebab kedua adalah kondisi psikologis setiap menjelang ramadan. Ia menyebut kebutuhan masyarakat selama ramadan menjadi meningkat 20% dari biasanya.
"Sehingga pedagang pun ikut menaikkan harga," lanjutnya.
Melihat kondisi berkurang pasokan cabai di sejumlah daerah, pihaknya akan berkoordinasi dengan stakeholder daerah untuk memilah mana daerah surplus akan cabai dan defisit. Nantinya pasokan di daerah surplus akan diminta untuk memasok cabai ke daerah defisit.
"Jadi senin nanti kami akan mengundang khususnya rapat dengan semua stakeholder, kita akan meminta di mana daerah surplus, di mana daerah minus. Khusus Jakarta memang kita harus mendorong banyak untuk produk-produk itu menjelang lebaran nanti juga," pungkasnya.
Sebagai informasi, pedagang pasar mengungkap saat ini kenaikan harga cabai rawit merah sudah menginjak angka Rp 90.000 per kilogram (kg). Kenaikan juga terjadi pada cabai jenis lainnya. Cabai rawit hijau Rp 54.000/kg, cabai merah besar Rp 53.000/kg, dan cabai merah keriting Rp 51.000/kg.
"Sangat tinggi, pertama cabai rawit merah itu sudah tembus Rp 90.000 per kilogram (kg). Harga cabai rawit merah ini sudah mulai tinggi seminggu atau sebulan lalu ya. Kalau normalnya ya Rp 35.000/kg," jelas Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Abdullah Mansuri kepada detikcom, Jumat (24/3/2023).
Mansuri menambahkan bahwa saat ini merupakan fase awal harga bahan pokok selama ramadan mengalami kenaikan.
"Kenaikan harga pangan hari ini itu merupakan fase pertama yang sedang terjadi, jadi 3 hari menjelang ramadan dan berlaku juga satu minggu (awal ramadan). Di awal fase ini memang sudah tidak bisa mengandalkan pemerintah karena harga komoditas sudah naik," jelasnya.
(ada/eds)Sentimen: positif (57.1%)