Bank Sentral Inggris (BoE) menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,25%. Keputusan itu diambil karena negara bergulat dengan inflasi tinggi terus-menerus dengan kekhawatiran terhadap sistem perbankan.

Data resmi menunjukkan bahwa inflasi Inggris secara tak terduga melonjak ke 10,4% secara tahunan pada Februari 2023. Inflasi harga konsumen inti yang tidak termasuk harga pangan dan energi bergejolak masih tetap tinggi.

Di sisi lain, Komite Kebijakan Moneter (MPC) Bank Sentral Inggris memperkirakan pertumbuhan global akan lebih kuat dari yang diperkirakan. Dukungan fiskal tambahan yang diumumkan Menteri Keuangan Jeremy Hunt minggu lalu dinilai akan meningkatkan produk domestik bruto (PDB) Inggris sekitar 0,3% selama beberapa tahun mendatang.

-

-

"PDB masih cenderung datar sekitar pergantian tahun, tetapi diperkirakan akan sedikit meningkat pada kuartal II dibandingkan dengan penurunan 0,4% yang diantisipasi dalam laporan Februari," kata MPC dalam laporannya dikutip dari CNBC, Jumat (24/3/2023).

Sebagian besar inflasi dikaitkan dengan harga pakaian dan alas kaki yang cenderung bergejolak. Sementara pertumbuhan lapangan kerja pada kuartal II diprediksi akan lebih kuat dari proyeksi sebelumnya dan tingkat pengangguran akan datar.

Dilansir dari Reuters, kenaikan suku bunga Bank Sentral Inggris ini melanjutkan kenaikan yang dimulai sejak Desember 2021. Meskipun, itu merupakan kenaikan terkecil sejak Juni 2022.

Simak Video "Raffi Ahmad Dimarahi Bobby Nasution Gegara Medan Zoo"
[-]
(aid/zlf)