Sentimen
Positif (50%)
23 Mar 2023 : 14.45
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Yogyakarta

Visa & Mastercard Bikin Rugi, RI Nombok Triliunan Tiap Tahun

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

23 Mar 2023 : 14.45
Visa & Mastercard Bikin Rugi, RI Nombok Triliunan Tiap Tahun

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri pembayaran elektronik hingga saat ini masih didominasi oleh Visa dan Mastercard. Baik, Mastercard dan juga Visa sebenarnya memiliki manfaat yang serupa, yaitu mempermudah transaksi dan juga membantu pengaturan keuangan.

Siapa sangka, layanan kartu kredit yang masih memanfaatkan prinsipal asing itu ternyata berisiko digunakan sebagai alat tekan oleh negara lain. Hal tersebut menyebabkan beban biaya yang ditanggung menjadi besar dan menguras cadangan devisa Tanah Air.

Menurut tim riset CNBC Indonesia, setidaknya bank-bank menyediakan biaya sekitar US$ 2 miliar setiap tahunnya terhadap provider internasional seperti Visa dan Mastercard supaya layanan kartu kredit bisa dinikmati masyarakat Indonesia.

-

-

Besaran biaya ini pun turut menjadi perhatian Bank Indonesia. Biaya-biaya itu harus disetor oleh perbankan domestik ke perusahaan penyedia jasa itu untuk mendapat layanan seperti verifikasi data, sistem keamanan, hingga sistem lainnya untuk penyelesaian transaksinya.

"Itu ada biayanya, dan biayanya itu cukup mahal memang, yang kemudian dibebankan juga kepada konsumen kan, bank enggak akan mau," kata Direktur Eksekutif Departemen komunikasi BI Erwin Haryono saat ditemui di Yogyakarta, beberapa waktu lalu.

Beban biaya ini pun turut menjadi perhatian kalangan ekonom. Direktur Eksekutif Segara Institut Piter Abdullah Redjalam mengatakan, beban biaya layanan yang harus disetor perbankan domestik ke prinsipal kartu kredit asing itu bisa menekan neraca pembayaran.

Berdasarkan data Neraca Pembayaran Indonesia yang terakhir dirilis Bank Indonesia pada Februari 2023, dari sisi transaksi finansial memang masih membukukan defisit sebesar US$ 8,91 miliar untuk keseluruhan tahun lalu.

"Dampaknya besar mengurangi kewajiban LN kalau semua kartu kredit tidak lagi menggunakan Mastercard atau Visa. Bayangkan saja sekian persen dari seluruh transaksi yang menggunakan Visa atau Mastercard di seluruh Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai, dari sisi pengeluaran cadangan devisa Indonesia juga bisa dihemat jika memanfaatkan kartu kredit domestik sebagai pengganti Visa dan Mastercard.

"Sehingga kalau kita bicara dampak makro salah satu hal positif ialah cadangan devisa itu tidak perlu lagi dikeluarkan untuk Pembayaran jasa penggunaan kartu kredit Visa dan MasterCard tersebut," tegas Yusuf.

BI pun berencana menerbitkan kartu kredit domestik pada April mendatang. Layanan itu akan menjadi sistem yang mengurus seluruh transaksi masyarakat Indonesia yang menggunakan kartu kredit, sehingga tak lagi perlu bergantung sepenuhnya dari prinsipal internasional.

"Kita pakai dalam negeri saja dengan demikian settlement bisa di dalam negeri dan harusnya dia bisa lebih murah karena enggak usah repot-repot ke luar negeri. Tapi to be fair ini bukan masalah lebih murah atau lebih mahal," tutur Erwin.


[-]

-

Pak Jokowi Benar! Ini Untung RI Tak Gunakan Visa & Mastercard
(haa/haa)

Sentimen: positif (50%)