Jakarta, CNN Indonesia --

Kiper legendaris Italia, Gianluigi Buffon, masih dihantui kekalahan menyakitkan dari Manchester United di Liga Champions.

Kekalahan dari MU itu didapat Buffon saat memperkuat Paris Saint-Germain (PSG) pada 2018/2019. Pada musim itu PSG melawan Man Utd di babak 16 besar Liga Champions.

PSG menang 2-0 pada leg pertama di Old Trafford, namun kalah 1-3 di leg kedua di kandang sendiri. Gol penalti Marcus Rashford pada menit ke-90+4 menjadi petaka bagi Buffon dan PSG.

-

-

Dikutip dari Sportbible saat berbincang di Bobo TV, kekalahan itu jadi penyesalan terbesar Buffon dalam karier yang sulit dihilangkan.

"Kami menyia-nyiakan itu. Mereka [MU] bermain di Paris dengan banyak pemain muda. Ada [David] De Gea, [Romelu] Lukaku dan Rashford, tetapi yang lainnya masih muda," ujar Buffon.

"Kami membuat kekacauan, secara mental. Mungkin penyesalan terbesar dalam karier saya. [Padahal] Kami sangat kuat, sebuah tim besar," ucap Buffon menambahkan.

Dalam pertandingan krusial di Paris itu, Setan Merah memainkan sebagian pemain muda. Selain Rashford yang berusia 21, MU yang dilatih Ole Gunnar Solskjaer juga menurunkan Mason Greenwood, Diogo Dalot, hingga Tahith Chong.

Buffon menyesal lantaran pada musim tersebut Les Parisiens dianggap memiliki peluang juara Liga Champions.

"Level sepak bola yang saya lihat di PSG tidak akan pernah terlihat lagi dalam hidup saya," tutur kiper Parma ini.

"Kami merasa seperti bermain di Liga Champions dan kami akan memenangkannya tahun itu karena kami lebih kuat dari yang lain. Kami mengacaukan itu," kata Buffon melanjutkan.

[-]

(sry)