Sentimen
Positif (76%)
21 Mar 2023 : 20.41
Tokoh Terkait

Jasindo Gelar Literasi Keuangan, Targetkan Anak SMA dan Petani di Desa

22 Mar 2023 : 03.41 Views 3

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi

Jasindo Gelar Literasi Keuangan, Targetkan Anak SMA dan Petani di Desa

Liputan6.com, Jakarta PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo akan kembali menggelar literasi keuangan di 2023. Menurut Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo, Cahyo Adi, tahun ini peningkatan literasi keuangan Asuransi Jasindo akan menyasar siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) dan masyarakat daerah pedesaan yang berprofesi sebagai petani.

“Untuk menjangkau petani di daerah, kami memanfaatkan jaringan 30 Representative Office Asuransi Jasindo yang tersebar di seluruh Indonesia,” kata Cahyo, Selasa (21/3/2023)

Ia melanjutkan, usia-usia anak SMA sangat penting disasar dalam literasi keuangan, karena usia-usia tersebut merupakan waktu yang pas untuk menanamkan pengetahuan mengenai bagaimana cara mengelola keuangan dengan baik.

“Target kami menjangkau masyakarat di daerah pedesaan ini juga sejalan dengan arah strategis Literasi Keuangan Tahun 2023 yang dicanangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” sambungnya.

Komitmen Asuransi Jasindo terhadap peningkatan literasi keuangan khususnya literasi asuransi, terus dilakukan sepanjang tahun. Hal ini tidak boleh putus, karena peningkatan literasi memerlukan usaha-usaha yang berkesinambungan setiap tahunnya agar pemahaman dan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai prinsip pengelolaan keuangan dapat terus ditingkatkan sampai pada tingkatan well literate.

Berdasar pada Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022 yang dikeluarkan oleh OJK, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia naik menjadi 49,68 persen, dibanding tahun 2019 sebesar 38,03 persen.

“Hasil ini menjadi semangat kami dalam melaksanakan program-program Literasi di tahun ini, karena kami ingin turut serta menjadi bagian dari kemajuan tingkat literasi keuangan di Indonesia khususnya literasi asuransi,” tutup Cahyo.

Awal pekan ini, nilai tukar rupiah kembali tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Kekhawatiran pelaku pasar terhadap devaluasi Yuan atau pelemahan mata uang China akan diikuti dengan bank sentral negara lainnya memberikan sentimen negatif ke nilai

Sentimen: positif (76.2%)