Menunggu Rapat Fed dan Ujian Perry Warjiyo, Rupiah Loyo
CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Senin (20/3/2023).
Melansir dataRefinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan melemah 0,13%. Rupiah berada di posisi Rp 15.360/US$ pada pukul 09:02 WIB.
Rupiah menjalani pasang surut pekan lalu tetapi secara keseluruhan menguat 0,67% dan ditutup pada posisi Rp 15.340 pada Jumat pekan lalu.
Dua sentimen penggerak rupiah hari ini yang perlu dicermati adalah pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) serta fit and proper test Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo di DPR Komisi XI.
Seperti diketahui, The Fed akan menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Selasa dan Rabu pekan ini waktu AS (21-22/3/2023).
Perry akan menjalani fit and proper test pada Senin pagi ini (20/3/2023) pada pukul 10:00-12:00 WIB. DPR diharapkan sudah bisa menghasilkan keputusan pada pukul 14:00 WIB.
Di depan Komisi XI, Perry akan menjabarkan misi dan visinya, termasuk dalam menjaga stabilitas nilai tukar serta kebijakan suku bunga,
Pada pekan ini, pengumuman suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), tepatnya pada Kamis (23/3) dini hari waktu Indonesia, bakal menjadi sentimen utama bagi rupiah.
Kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) dan dua bank lainnya, The Fed diprediksi tidak akan agresif lagi menaikkan suku bunga acuannya yang juga bisa menguntungkan bagi rupiah.
Berdasarkan perangkat FedWatch miliki CME Group pelaku pasar melihat ada probabilitas sebesar 80% The Fed akan menaikkan suku bunga 25 basis poin pada rapat Kamis. Sementara 20% probabilitas sisanya melihat The Fed tidak akan menaikkan suku bunganya.
Ekspektasi tersebut berbalik dengan cepat pasca kolapsnya SVB, sebelumnya pasar yakin The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
[-]
-
Nilai Tukar Rupiah Makin Terpuruk, Seberapa Mengkhawatirkan?
(mae/mae)
Sentimen: netral (80%)