Sentimen
Positif (99%)
19 Mar 2023 : 12.38
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Ramadhan

Kab/Kota: Kamal, Yogyakarta

Kasus: Narkoba

10 Film Indonesia Tahun 2000-an: Penuh Keragaman dan Persahabatan!

19 Mar 2023 : 12.38 Views 20

Detik.com Detik.com Jenis Media: Hiburan

10 Film Indonesia Tahun 2000-an: Penuh Keragaman dan Persahabatan!

Jakarta -

Sebelum era pria muslim Indonesia yang tinggal di Mesir memutuskan berpoligami di layar lebar, film Indonesia punya banyak tema dan cerita. Di era 2000-an, keragaman budaya, orientasi seksual, agama, hingga persahabatan jadi hal-hal yang digali oleh para sineas.

Berikut ini daftar film Indonesia tahun 2000-an yang kamu masih bisa nikmati meski disaksikan dua dekade kemudian:

1. Ca-Bau-Kan (2002)

Film Ca-Bau-Kan diangkat dari novel Ca-Bau-Kan: Hanya Sebuah Dosa yang ditulis Remy Sylado. Ca-Bau-Kan mengangkat tentang budaya Tionghoa Peranakan di Hindia Belanda dan Indonesia dalam beberapa kurun waktu mulai dari tahun 1930-an di era kolonial Belanda, tahun 1940-an di era pendudukan Jepang, hingga era pascakemerdekaan.

-

-

Ca-Bau-Kan disutradarai dan diproduseri oleh Nia Dinata dengan skenario ditulis Nia Dinata bersama Puguh P.S. Admaja. Ca-Bau-Kan menjadi film yang dikirim ke Oscar 2002 untuk kategori Best Foreign Film.

2. Arisan! (2003)

Arisan! juga merupakan karya Nia Dinata, berkolaborasi dengan Joko Anwar di skenario. Film ini mengisahkan tentang cinta dan persahabatan di ibukota, juga dengan selipan hubungan sesama jenis antara karakter yang diperankan Tora Sudiro dan Surya Saputra. Arisan! cukup berani menampilkan adegan tersebut yang pada akhirnya membawa nama Tora Sudiro dan Surya Saputra meraih Piala Citra berturut-turut untuk Aktor Terbaik dan Aktor Pendukung Terbaik di FFI 2004.

3. Kiamat Sudah Dekat (2003)

Bulan Ramadhan akan datang dan rasanya tidak akan lengkap tanpa menyaksikan film ini di televisi. Meski sudah diadaptasi ke dalam serial, film Kiamat Sudah Dekat adalah salah satu film Indonesia bernuansa Islami yang ikonik. Membahas soal fenomena masyarakat urban yang kerap dilabeli Islam KTP dengan selipan syiar agama yang mudah dicerna dan dibalut komedi.

4. 30 Hari Mencari Cinta (2004)

Ada masa-masa film Indonesia penuh dengan kisah persahabatan dan salah satu yang berkesan adalah 30 Hari Mencari Cinta. Film arahan Upi ini berkisah tentang tiga orang sahabat perempuan yang tinggal di satu rumah yang sama dan bertaruh untuk mendapat pacar dalam waktu 30 hari. Kalau gagal, yang kalah harus menangani semua urusan rumah tangga.

Siapa sangka ambisi mereka untuk menemukan cinta justru menjadi cobaan terberat untuk persahabatan ketiganya. Dengan soundtrack yang tak kalah ikonik dari Sheila On 7, 30 Hari Mencari Cinta layak masuk ke dalam daftar film Indonesia paling hangat sepanjang masa.

5. Mengejar Matahari (2004)

Mengejar Matahari disutradarai Rudi Soedjarwo dan berkisah tentang persahabatan juga. Tapi di film ini, persahabatan yang ditampilkan antara empat laki-laki yang diperankan Winky Wiryawan, Fauzi Baadila, Fedi Nurol, dan Udjo Project Pop. Mengejar Matahari menggambarkan strata sosial yang berbeda di antara para sahabat tersebut sebelum akhirnya konflik mulai muncul sebagai ujian.

6. Janji Joni (2005)

Di mana lagi kamu bisa menyaksikan petualangan Nicholas Saputra sebagai pengantar rol film selain Janji Joni. Pekerjaan itu bahkan sudah tidak ada lagi saat ini. Janji Joni merupakan film karya Joko Anwar yang tidak cuma menyenangkan tapi juga punya tempat tersendiri di hati pecinta film Indonesia. Bahkan kalau kamu jeli, kamu mungkin akan melihat easter egg dari film-film Joko Anwar selanjutnya di film ini.

7. Catatan Akhir Sekolah (2005)

Hanung Bramantyo mengarahkan Catatan Akhir Sekolah yang juga bercerita tentang persahabatan anak SMA. Tiga sahabat dalam film ini berusaha untuk membuat film pendek yang akan diputar di malam perpisahan SMA mereka. Idenya sudah cemerlang, namun perjalanan menuju pembuatan film amatir itu penuh dengan drama dan perpecahan.

Nyaris semua tipe anak-anak SMA digambarkan dalam film ini. Dari mereka yang doyan baca komik dewasa di sekolah sampai remaja masjid yang tak pernah ketinggalan salat. Film yang diperankan Vino G. Bastian, Ramon Y. Tungka, dan Marcel Chandrawinata ini punya adegan pembuka one-shot yang keren banget!

8. Tentang Dia (2005)

Tentang Dia membalut kisah persahabatan dan cinta sesama jenis dengan emosi dan luka. Film yang diangkat dari cerpen karya Melly Goeslaw ini diperankan oleh Sigi Wimala sebagai Gadis, yang sedang patah hati karena dikhianati. Pacarnya selingkuh dan dia tidak bisa cepat move on dari rasa sakit itu. Di tengah usahanya untuk bangkit, ada sosok Rudi (Adinia Wirasti) yang muncul dan seolah jadi obat buat rasa sakitnya. Tak pernah disangka Gadis bahwa Rudi ternyata menyimpan perasaan untuknya.

9. Mendadak Dangdut (2006)

Titi Kamal (Petris) berubah jadi seorang penyanyi dangdut setelah pacar kakaknya kabur dari sebuah razia narkoba di jalan raya. Sialnya, Titi Kamal dan Kinaryosih (Yulia) dijebak setelah Vincent Rompies (Gery) menyelipkan narkoba ke tas mereka.

Petris dan Yulia jadi buronan polisi. Saat sedang mampir di sebuah toilet umum untuk ganti pembalut, mereka berdua kabur dan membaur di sebuah panggung dangdut. Kinaryosih mendapat piala FFI 2006 untuk kategori Pemeran Pendukung Wanita Terbaik berkat perannya di Mendadak Dangdut.

10. Mengejar Mas Mas (2007)

Kematian ayahnya dan pernikahan ibunya dengan pria lain membuat Shanaz (Poppy Sovia) patah hati dan kabur ke Yogyakarta untuk menyusul pacarnya. Di sana dia bertemu dengan Ningsih (Dinna Olivia, yang berkat peran ini menang FFI 2007 untuk kategori Pemeran Wanita Terbaik) yang bekerja sebagai pekerja seks, tapi orang-orang tahu dia beprofesi sebagai guru.

Pertemanan mereka diwarnai sosok Parno (Dwi Sasono) yang lugu tapi bikin Shanaz jatuh hati tapi di saat yang sama Ningsih menyimpan rasa pada pria Jawa itu. Mengejar Mas Mas menghadirkan cerita persahabatan antara remaja ibukota dengan seorang pekerja seks di Jawa. Meski hidupnya sangat berbeda, mereka justru belajar banyak dari situ.

Simak Video "Alasan Andi Rianto Gaet Keisya Levronka Daur Ulang 'Mengejar Matahari'"
[-]
(aay/dal)

Sentimen: positif (99.6%)