Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan bulan ini pemerintah mulai menyalurkan bantuan sosial (bansos) dalam bentuk beras. Ia mengatakan beras bansos ini akan disalurkan kepada 21,35 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

Hal ini merupakan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta beras bansos segera disalurkan untuk 3 bulan. Arief menambahkan, beras yang akan disalurkan ini sebesar 10 kilogram (kg) per KPM.

"Pak Presiden meminta 3 bulan ini (menyalurkan beras bansos) ke 21,35 juta penerimaan manfaat. Itu 3 bulan ke depan, 10 kilogram (per bulan) itu," kata Arief di Pasar Jaya Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (17/3/2023).

-

-

Arief mengatakan penyaluran bansos beras akan disalurkan oleh Perum Bulog. Oleh sebab itu, Perum Bulog diminta untuk menyerap beras petani saat panen raya cukup banyak, arahannya sebanyak 2,4 juta ton.

"Sebelum puasa harusnya Pak Buwas (Direktur Utama Perum Bulog) sudah bisa menyalurkan," katanya.

Jadi, rinciannya total 2,4 juta ton itu untuk cadangan beras pemerintah (CBP) 1,2 juta ton dan sisanya untuk bantuan sosial dan operasi pasar lainnya.

"Bansos itu hanya sebagian kecil yang ditugaskan ke Dirut Bulog. Dirut Bulog itu harus punya stok di akhir tahun 2023 ditransfer 1,2 juta ton. Berarti harus menyerap 2,4 juta ton, karena 1,2 juta ton itu beliau pakai untuk stabilisasi. Ini harus, negara harus punya cadangan pangan pemerintah," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) juga mengatakan hal yang senada. Ia akan mulai menyalurkan beras bansos ini sebelum puasa tiba, tepatnya pada bulan ini.

"Pembelian (dari pabrik beras) itu akan kita gunakan untuk bansos yang ditambahkan. Kita lihat berapa sebenarnya kemampuan ketersediaannya untuk bansos. Sebelum puasa disalurkan, Maret ini sudah penyaluran," pungkasnya.