Sentimen
Negatif (96%)
17 Mar 2023 : 13.35
Informasi Tambahan

Kasus: covid-19

Tokoh Terkait

Dunia Makin Rumit Gegara AS, RI Ikut Kena Apes

17 Mar 2023 : 13.35 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Dunia Makin Rumit Gegara AS, RI Ikut Kena Apes

Jakarta, CNBC Indonesia - Kekhawatiran terulangnya Krisis Financial Global 2008/2009 muncul setelah Silicon Valley Bank (SVB) kolaps. SVB kolaps hanya 48 jam setelah berencana mengumpulkan dana sebesar US$ 2,25 miliar atau setara Rp 34,75 triliun (kurs US$ 1=Rp 15.445 untuk menambah modal pada Rabu (8/3/2023).

Tidak hanya SVB, beberapa bank AS seperti Signature Bank dan Silvergate Bank mengikuti jejak kehancuran. Selang beberapa hari kemudian, Credit Suisse dikatakan tengah mengalami tekanan besar.

Analis bahkan mengatakan dampak SVB bisa merambat ke sektor perbankan secara keseluruhan bahkan bisnis yang lain. Terlebih, kondisi ekonomi global saat ini belum pulih dari krisis pandemi Covid-19. Suku bunga di tingkat global juga masih sangat tinggi.

-

-

"Kemungkinan akan terjadi pertumpahan darah minggu depan karena bank-bank AS akan mengakami masalah. Aksi short selling akan terjadi dan mereka akan menyerang setiap perbankan, khususnya bank-bank kecil," tutur ChairmanWhalen Global Advisors, dikutip dari Reuters.

Terbukti, sejak kabar kejatuhan SVB mencuat, imbal hasil surat berharga negara (SBN) bahkan cenderung turun. Dalam catatan CNBC Indonesia, tenor 10 tahun melandai 69 points ke 6,89% kemarin. Posisi tersebut adalah yang terendah sejak 1 Maret 2023.

"Hari Senin kemarin (13/3/2023), di pasar saham kan asing membukukan beli bersih Rp 0,03 triliun. Kemudian di pasar SBN asing juga beli bersih Rp 0,32 triliun. Masih positif, gak outflow," papar Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Suminto.

Suminto berpandangan situasi ini akan terbatas, artinya jauh dari krisis yang pernah terjadi pada 2008 lalu. "So far aman. Artinya bisa diantisipasi. Kalau dari dua hari ini masih managable, terkendali," pungkasnya.

Sementara itu, rupiah pun ikut terdepresiasi. Nilai tukar Rupiah pada 15 Maret 2023 sedikit terdepresiasi sebesar 0,75% secara point-to-point dibandingkan dengan level akhir Februari 2023.

Bagaimana dengan nasib Indonesia?

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan dari hasil stress test yang dilakukan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) krisis bank AS yang disebabkan bangkrutnya tiga bank itu tidak berdampak ke bank-bank Indonesia.

"Sejak tahun lalu kita melakukan stress test, di BI setiap bulan tugas kami stress test untuk memastikan everything is ok," ujar Perry saat konferensi pers seperti dikutip Jumat, (17/3/2023).

Adapun indikator-indikator yang membuatnya yakin perbankan domestik tak terdampak krisis bank di AS ialah, pertama, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan di Indonesia mencapai 25,88% pada Januari 2023.

Kemudian, dari sisi risiko kredit terkendali, tercermin dari Non Performing Loan (NPL) alias kredit macet yang masih rendah 2,59% secara bruto dan 0,76% secara neto pada Januari 2023.

Kedua, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 8,18% secara tahunan (year on year/yoy), ketiga, pembiayaan deposit tetap terdiversifikasi, dan keempat, kepemilikan US Treasury oleh perbankan di Tanah Air tidak banyak sehingga dampak guncangan di sana terbatas.


[-]

-

Hadapi Efek Pelemahan Rupiah,Daya Tahan Perbankan Masih Kuat?
(haa/haa)

Sentimen: negatif (96.9%)