Wuling Air ev kabarnya bakal mendapat 'subsidi' di kisaran Rp 25-35 jutaan. Bila besaran bantuan pemerintah tidak berubah, maka secara harga Wuling Air ev bakal berhadapan langsung dengan Avanza Cs.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita membocorkan besar bantuan pemerintah untuk mobil listrik. Bantuan itu diharapkan membuat harga mobil listrik lebih terjangkau dan masyarakat bisa berpaling dari mobil bensin. Tak seperti motor listrik yang diberikan merata Rp 7 juta, besar bantuan mobil listrik untuk Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air ev berbeda.

Kata Agus, Hyundai Ioniq 5 akan diberikan bantuan sekitar Rp 70-80 juta. Sedangkan bantuan untuk Wuling Air ev lebih kecil yakni sekitar Rp 25-35 juta. Adapun kepastian dan mekanisme pemberian bantuan baru diumumkan pada 20 Maret 2023. Jika besar bantuan tak berbeda jauh dari bocoran Agus, setidaknya harga Wuling Air ev bakal turun. Dalam hitungan sederhana, harga Wuling Air ev termurah dengan potongan Rp 35 juta akan dijual Rp 208 juta dan yang termahal dibanderol Rp 264,5 juta.

-

-

"Ini masih kami hitung dan akan kami tetapkan segera," kata Agus.

Harga Wuling Air ev Vs Harga Mobil Low MPV

Penurunan itu akan membuat harga Wuling Air ev jadi setara dengan mobil-mobil penghuni segmen Low MPV. Sebagai perbandingan, mobil Low MPV terlaris Toyota Avanza dijual dengan harga mulai Rp 233 juta sampai yang tertinggi Rp 296,5 juta.

Kemudian juga Ertiga, paling murah dibanderol Rp 227,3 juta hingga yang varian hybrid Rp 294,5 juta. Berlanjut Mitsubishi Xpander kini dijual Rp 258,2 juta sampai yang paling mahal Rp 312,9 juta.

Kembaran Xpander, Nissan Livina juga harganya tidak berbeda jauh yakni mulai Rp 279 hingga Rp 313,5 juta. Harga Hyundai Stargazer juga bakal bertarung sengit dengan Wuling Air ev. Stargazer sekarang paling murah dibanderol Rp 206-311,8 juta. Berlanjut ada Daihatsu Xenia yang juga dibanderol di kisaran Rp 200 juta. Xenia paling murah dijual dengan harga Rp 218,15 juta hingga Rp 275,35 juta.

Harga yang lebih murah memang tak menjamin mobil listrik bakal lebih laris. Pastinya ada pertimbangan lain seperti kapasitas mobil, biaya perawatan dan juga harga baterai. Belum lagi infrastruktur pengecasan yang belum memadai di banyak tempat. Adapun upaya pemerintah memberi bantuan adalah membuat mobil listrik jadi lebih terjangkau.

Hal itu sebelumnya sudah dilakukan oleh sejumlah negara dan terbukti berhasil. Di samping itu, pemberian bantuan juga merupakan salah satu cara pemerintah menarik investor untuk berinvestasi mobil listrik di Tanah Air.

"Yang di kita tidak menggunakan insentif tetapi menggunakan bantuan pemerintah. Sehingga adopsi massal dapat meningkat dan mereka bisa menjadi menarik untuk menarik investasi industri KBLBB," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Indonesia perlu mengantisipasi hal tersebut dengan memberikan insentif KBLBB agar Indonesia menjadi tempat menarik juga untuk produsen KBLBB. Jika program ini bisa berjalan lancar dan produksi massal terjadi, industri KBLBB terbentuk dan harganya lebih terjangkau ke depan," tambah Luhut.

Simak Video "Jadi Mobil Listrik Paling Terjangkau, Siapa Pembeli Wuling Air ev?"
[-]
(dry/din)