Sentimen
Negatif (99%)
16 Mar 2023 : 00.02
Tokoh Terkait

Menguat Lagi, Rupiah Dekati Rp 15.300/US$

16 Mar 2023 : 00.02 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

Menguat Lagi, Rupiah Dekati Rp 15.300/US$

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Rabu (15/3/2023), semakin mendekati Rp 15.300/US$. Inflasi di Amerika Serikat yang melandai membuat bank sentral AS (The Fed) diperkirakan tidak akan agresif lagi menaikkan suku bunga.

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan menguat 0,13%. Apresiasi bertambah menjadi 0,29% ke Rp 15.335/US$ pada pukul 9:17 WIB.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan inflasi pada Februari tumbuh 6% (year-on-year/yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya 6,4%. Inflasi inti juga turun menjadi 5,5% dari sebelumnya 5,6%.

-

-

Pelaku pasar kini semakin yakin The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,75% - 5% dengan probabilitas sekitar 80%, berdasarkan perangkat FedWacth milik CME Group. Data yang saham menunjukkan ada probabilitas sebesar 20% The Fed tidak akan menaikkan suku bunganya lagi pekan depan.

Ekspektasi The Fed tidak akan agresif lagi muncul setelah kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) pada pekan lalu. Ekspektasi tersebut berubah hanya dalam hitungan hari.

Sebelumnya pasar melihat The Fed akan kembali agresif setelah sang Ketua Jerome Powell di hadapan Senat AS mengatakan suku bunga bisa lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya.

Pelaku pasar kini menanti Badan Pusat Statistik (BPS) yang akan melaporkan data neraca perdagangan.

Surplus neraca perdagangan diperkirakan semakin menyusut pada Februari 2023. Selain ekspor yang melemah, surplus menyusut karena meningkatnya impor menjelang Ramadan.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 12 lembaga memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Februari 2023 sebesar US$ 3,2 miliar.

Surplus tersebut jauh lebih rendah dibandingkan Januari 2023 yang mencapai US$ 3,87 miliar. Konsensus juga menunjukkan bahwa ekspor masih akan tumbuh 4% (yoy) sementara impor meningkat 4,2%.

Jika neraca perdagangan kembali mencetak surplus maka Indonesia sudah membukukan surplus selama 34 bulan beruntun.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


[-]

-

Ambles! Rupiah Tembus Rp 15.700/USD
(pap/pap)

Sentimen: negatif (99.7%)