Sentimen
Negatif (98%)
15 Mar 2023 : 09.51
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kasus: PHK

Mark Zuckerberg: Meta Mau PHK 10.000 Karyawan

15 Mar 2023 : 16.51 Views 3

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Tekno

Mark Zuckerberg: Meta Mau PHK 10.000 Karyawan

Liputan6.com, Jakarta - Usai pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran beberapa waktu lalu, Mark Zuckerberg mengumumkan Meta, akan kembali melakukan pemangkasan karyawan dalam jumlah besar.

Pengumuman lanjutan dari apa yang disebutnya sebagai "Tahun Efisiensi" ini, diunggah sang CEO melalui akun Facebook resminya. Selain itu, perusahaan juga akan lanjut membekukan perekrutan.

Melalui unggahan itu, Zuckerberg mengungkapkan, perusahaan induk Facebook dan Instagram itu bakal melakukan PHK hingga 10 ribu orang, serta menutup 5.000 lowongan terbuka yang belum terisi karyawan.

Dikutip dari unggahannya di Facebook, Rabu (15/3/2023), Zuckerberg mengungkapkan, selama beberapa bulan ke depan, pemimpin organisasi akan mengumumkan rencana restrukturisasi yang berfokus pada pemerataan organisasi.

Mereka juga akan membatalkan proyek dengan prioritas yang lebih rendah, serta mengurangi tingkat perekrutan karyawan.

"Dengan perekrutan yang lebih sedikit, saya telah membuat keputusan sulit untuk semakin mengurangi ukuran tim perekrutan kami," kata CEO Meta tersebut.

Ia memperkirakan, akan ada pengumuman restrukturisasi dan PHK di grup teknologi pada akhir April, lalu grup bisnis di akhir Mei. "Dalam sejumlah kecil kasus, mungkin perlu waktu hingga akhir tahun untuk menyelesaikan perubahan ini," kata Zuckerberg.

Selain itu, Zuckerberg mengatakan jadwal untuk tim global juga akan berbeda, dengan pimpinan lokal akan melakukan tindak lanjut dengan rincian lebih lanjut.

"Secara keseluruhan, kami memperkirakan dapat mengurangi ukuran tim kami sekitar 10.000 orang dan menutup sekitar 5.000 peran terbuka tambahan yang belum kami pekerjakan," ujarnya.

"Ini akan sulit dan tidak ada jalan lain," tulis Mark Zuckerberg lebih lanjut.

 

Semakin banyak perusahaan teknologi AS melakukan PHK massal. Mengingat perkembangan ini diduga terjadi akibat over-ekspansi sejak 2020, sebagian analis menilainya bukan ‘downsizing’ alias perampingan, melainkan ‘rightsizing’ alias kembali leb...

Sentimen: negatif (98.1%)