Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, mengungkapkan bantuan atau insentif pemerintah untuk pembelian mobil listrik akan memiliki besaran mulai Rp 25 juta - Rp 80 juta.

Dari seluruh automaker yang ada di Indonesia, Agus menyebut baru ada dua pabrikan yang mampu memenuhi syarat program bantuan pembelian mobil listrik dari pemerintah, yakni Hyundai dan Wuling.

"Saat ini mobil yang sudah memenuhi syarat baru dua, yakni Hyundai dan Wuling. Itu kira-kira bantuannya sekitar Rp 70 juta - Rp 80 juta. Kalau untuk Wuling bantuan dari pemerintah akan sekitar Rp 25 juta - Rp 35 juta. Ini masih kita hitung dan akan kita sampaikan segera," tutur Agus dalam acara PIDI 4.0, Selasa (14/3/2023).

Baca juga: Selis Alokasikan 30 Persen Motor Listrik dari Kapasitas Produksi untuk Program Insentif Pemerintah

Agus menyebut, kedua pabrikan tersebut dengan produk buatan lokal telah mampu memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen yang diajukan pemerintah untuk program bantuan.

Untuk besaran subsidi sepeda motor listrik baru, Agus menyebut nilainya sudah fix, yakni Rp 7 juta.

Saat ini baru tiga pabrikan yang memenuhi kriteria, namun Menperin membuka sinyal akan ada penambahan pabrikan yang memenuhi syarat.

"Untuk motor sampai hari ini ada tiga merek motor listrik yang TKDN-nya di atas 40 persen, yakni Gesits, Selis dan Volta. Tetapi kami mendapat informasi banyak produsen lain yang ingin mendorong komponen lokalnya menjadi 40 persen agar mereka bisa masuk ke dalam program bantuan pemerintah. Bantuan pemerintah sekitar Rp 7 juta, ini sudah fix," jelasnya.

Sementara untuk besaran nilai subsidi pembelian bus listrik dinyatakan sudah mencapai angka final dan segera dibuka ke publik.

"Besaran bantuan bus sudah dihitung namun saya lupa besarannya. Saya belum berani untuk mengungkapkannya," ucap Menperin.