Liputan6.com, Jakarta - Nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir konsisten berada di tiga besar bursa calon wakil presiden (Cawapres) 2024. Elektabilitas Erick Thohir yang tinggi dinilai mampu mendongkrak kemenangan calon presiden (Capres) yang dipasangkan dengannya.

Hal ini terlihat dari hasil simulai Pilpres 2024 yang digelar lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO), di mana Ganjar Pranowo tak terkalahkan saat berpasangan dengan Erick Thohir. Sementara ketika berpasangan dengan kandidat cawapres lain, suara Ganjar merosot. 

“Erick Thohir akan cukup baik memperkuat siapa pun yang akan dipasangkan,” kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah kepada wartawan, Jakarta, Senin (13/3/2023).

Dalam simulasi pilpres IPO, pasangan kepala daerah dan menteri ini berhasil menjadi pilihan utama masyarakat. Seperti halnya ketika Ganjar-Erick berhadapan dengan duet Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar serta Airlangga Hartarto-Ridwan Kamil.

Ganjar-Erick menempati posisi pertama dengan elektabilitas sebesar 36,8 persen. Sedangkan pesaingnya yakni Prabowo-Muhaimin hanya memiliki elektabilitas sebesar 31,5 persen, dan Airlangga-Ridwan 19,4 persen.

Kondisi berbeda terlihat ketika Ganjar dipasangkan dengan Airlangga atau Puan. Ketika orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut dipasangkan dengan Airlangga ataupun Puan, justru terjadi penurunan elektabilitas.

Elektabilitas duet Ganjar-Airlangga hanya berada di angka 28,9 persen. Sedangkan ketika dipasangkan dengan Puan, elektabilitasnya menurun jauh hingga di angka 21,9 persen.

Pilpres masih 2 tahun lagi, namun sejumlah tokoh sudah aktif berkampanye terutama melalui media sosial. Anies Baswedan ungguli Prabowo dan Ganjar Pranowo, sementara Erick Thohir dominasi perbincangan di medsos.